Rombongan Komisi V DPR RI meninjau lahan yang akan menjadi tempat pembangunan bandara di Desa Lalow, Kecamatan Lolak, Jumat (15/9). Rombongan komisi V ini datang atas permintaan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
Dalam kunjungan itu, ikut serta pula pejabat dari Kementerian PUPR. Di antaranya, Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen SDA, Ditjen Penyediaan Perumahan. Selain it ada juga pejabat dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yakni Ditjen Hubla, Ditjen Hubud dan Ditjen Hubdat. Tak ketinggalan pejabat di Kementerian Desa PDT, Transmigrasi, BMKG dan Basarnas.
Dihadapan Komisi V DPR, Yasti memaparkan tentang kondisi dan kebutuhan infrastruktur perhubungan untuk percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Bolmong. Pemaparan dilakukan di ruang kerja bupati.
Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi bandara, peninjauan jalan nasional Kaiya- Maelang, peninjauan terminal tipe A di Desa Dulangon, peninjauan waduk Lolak di Desa Pindol, serta peninjauan pelabuhan Labuan Uki.
“Ini bagian dari komitmen saya kepada masyarakat Bolmong untuk mewujudkan daerah ini menjadi hebat dan maju,” kata Yasti.
Di hadapan Komisi V dan rombongan, Yasti mengatakan, Pemkab Bolmong telah menyiapkan seluruh persyaratan yang diminta Pemerintah Pusat terkait pembangunan bandara. “Semua persyaratan awal sudah kami lengkapi, tinggal penambahan anggaran yang akan kami perjuangkan. Alhmadulillah Komisi V hadir melihat langsung fisik di lapangan. Apakah benar yang ada di proposal, baik dari sisi administrasi maupun ketersedian lahan,” ujar Yasti.
“Harapan pemerintah dan masyarakat Bolmong kiranya Komisi V DPR bisa memperjuangkan anggaran pembangunan bandara. Jika berharap dari APBD, tidak akan cukup untuk membangun. Sehingga itu bantuan dari rekan-rekan Komisi V DPR kami harapkan,” kata Yasti.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik DPR RI Komisi V., Michael Wattimena, mengatakan pembangunan bandara di Bolmong sangat penting. “Ke depan anggaran pembangunan lebih ditingkatkan. Kar ena jarak yang kita tempuh dari Manado ke Bolmong 4- 5 jam. Pembangunan bandara ini juga mendukung pembangunan daerah, bukan hanya Bolmong tapi daerah yang ada di sekitar,” kata Wattimena. (adv)