BOLMONG– Salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengamati keberhasilan pemerintah daerah yaitu dengan melihat pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, indikator tersebut juga digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
Di Bolmong, pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.
“Saat ini pertumbuhan ekonomi Bolmong terus membaik. 2013 lalu mengalami kenaikan sebesar 6,67 persen, namun pada 2014 mengalami penurunan hingga 5,56 persen,” ujar Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow, Rabu (11/4/2018).
Namun pada tahun 2015 hingga 2016, kata Yasti, pertumbuhan ekonomi mulai mengalami kenaikan secara signifikan.
“Tahun 2015 kembali meningkat menjadi 5,82 persen, dan di tahun 2016 kembali sebesar 6,64 persen. Kondisi ini melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulut tahun 2016 yang hanya sebesar 6,17 persen,” ujar Yasti.
Yasti mengungkapkan, dengan mendorong semua sumber daya, akan mampu meningkatkan ekonomi daerah.
“Seperti perkembangan produk domestik regional bruto kita selama 6 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tumbuh sekitar 5 persen sampai dengan 11 persen setiap tahunnya,” ujarnya.
“Peningkatan nilai PDRB ini tidak terlepas dari kontribusi pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan, serta berbagai sektor penting lainnya,” Tambah Yasti.
Ditambahkannya, selain itu kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah yang tertata dalam APBD tahun anggaran 2017, dari target sebesar Rp1.048.391.293.294, realisasi 99,17 persen atau sebesar Rp1.039.637.390.874,.
“Realisasi itu terdiri dari PAD sebesar Rp69.884.540.030 dengan capaian Rp68.669.558.555, atau 98,26 persen. Pendapatan dari penerimaan transfer yang bersumber dari dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, ditargetkan sebesar Rp978.506.753.264 dengan realisasi Rp970.453.037.658, atau 99,18 persen,” paparnya (rza)