BOLSEL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sampai dengan saat ini masih melakukan proses perampungan untuk pemberian bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Hal ini dikatakan oleh Kepala BPBD Bolsel, Danan Mokodompit, Senin (22/6/2020). Menurutnya, bantuan yang belum disalurkan dikarenakan pihak BPBD Bolsel tidak memiliki stok sembako dan bantuan sembako ini bersumber dari Dana Tak Terduga (DTT).
“Sampai sekarang masih sementara dalam proses,” terang Danan.
Dilanjutkannya, sedangkan untuk mencairkan DTT tersebut harus membuat pernyataan tanggap bencana dan pihaknya telah mengurusi itu.
“Kalaupun anggarannya didapat, namun pihaknya akan mempertimbangkan, karena saat ini tengah menghadapi Wabah dari Covid-19. Jadi, pihaknya sementara melakukan koordinasi dengan Sekda mengenai hal ini,” ujarnya.
Dituturkannya, berdasarkan data yang kami terima warga yang terdampak berkisar 1.141 Kepala Keluarga yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Posigadan, Kecamatan Bolaang Uki dan Pinolosian.
“Itu data yang diberikan tim dari BPBD saat turun mengambil dokumentasi dan meminta data dari pemerintah desa. Dan pada intinya, bantuan ini masih dalam proses,” kuncinya.
Terpisah, salah satu warga Desa Luwoo kecamatan Posigadan Rolin Podu membeberkan, jika sampai dengan saat ini (kemarin red) belum pernah menerima bantuan.
“Saya salah satu warga yang terdampak longsor. Dan sampai saat ini, belum disentuh oleh pemerintah,” bebernya.
Dikatakannya lagi, jika bencana yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan dinding rumahnya rubuh.
“Longsor itu, meruntuhkan bagian dapur dan dinding kamar kami,” keluhnya.
Ayah dua anak ini, menceritakan pasca longsor itu mereka mengungsi saat tidur dirumah kakaknya.
“Sampai sekarang, kami kalau malam tidur dirumah kakak. Saat ini kami belum bisa membangun akibat kendala anggaran,” ungkapnya.
Dirinya berharap, agar pemerintah bisa membantu meringankan beban bencana ini.
“Dinding kami yang roboh ini, terbuat dari beton. Sehingga membutuhkan kurang lebih 350 batako jika memperbaikinya,” tukasnya. (wdm/ahr)