BOLMONG– Ketua Pemuda Desa Tanoyan Selatan, Abdul Nasir Ganggai, terus menyuarakan perjuangan terhadap Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar 6.000 masyarakat penambang di desanya dapat terus bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Nasir, wilayah pertambangan yang ada di desanya saat ini seluas 750 hektare sedang dikelola dan menjadi satu-satunya mata pencaharian rakyat.
“Ini adalah pertaruhan tentang kebutuhan hidup masyarakat. Wilayah pertambangan kami sudah memenuhi syarat dan layak diresmikan menjadi wilayah pertambangan rakyat,” kata Nasir, Selasa (5/12/2017).
Dia berharap Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dapat merestui apa yang menjadi harapan masyarakat Tanoyan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong Yudha Rantung mengatakan, Pemkab Bolmong akan memperjuangkan dua wilayah pertambangan menjadi WPR.
“Untuk wilayah pertambangan di Tanoyan dan Monsi akan diperjuangkan menjadi WPR,” kata Yudha.
Bahkan, usulan WPR kata Yudha, telah disampaikan kepada Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow melalui surat resmi dan tinggal ditandatangani. (ahr)