
KOTAMOBAGU – Panen raya yang saat ini sedang berlangsung di Kotamobagu, ternyata langsung berdampak pada harga beras di pasaran. Setelah sempat mengalami kenaikan harga saat Idul Adha September lalu, kini harga beras di pasaran mengalami penurunan drastis. Harga beras terjun bebas ke harga terendah sejak satu tahun terakhir ini.
Di semua pasar tradisional 23 Maret, Serasi dan Poyowa Kecil, penurunan harga berkisar antara Rp 1.000-2. 500 per kilogram (kg). Penurunan harga tersebut untuk seluruh jenis dan kualitas. Untuk beras kualitas premium a
Sejumlah pedagang beras di Pasar 23 Maret menyebut, faktor utama turunnya harga beras saat ini disebabkan banyaknya stok beras yang tersebar di berbagai wilayah Kotamobagu yang saat ini sedang masa panen. Ditambah lagi daerah sekirar terutama Bolaang Mongondow (Bolmong) juga sudah masa panen.
Ahmad Mamonto, salah satu pedagang mengatakan, penurunan harga beras di pasaran sudah terjadi sejak pekan lalu. Selain stok melimpah, banyak masyarakat yang langsung membeli beras di tempat penggilingan padi. Itu juga menjadi pemicu merosotnya omzet penjual beras.
“Karena kan warga menilai harga beras di penggilingan lebih murah dibanding di pasar. Seslisihnya lumayan tinggi, sehingga warga langsung ke penggilingan. Mereka lakukan sama seperti kami lakukan, langsung ke penggilingan,” kata Ahmad.
Di pasar, beras premium per zak dijual Rp580- 600 ribu per zak. Sedangkan di penggilingan hanya Rp540- 560 ribu per zak. “Penurunan terjadi secara bertahap. Banyak stok di penggilingan,”Harga beras saat ini paling rendah dalam satu tahun terakhir,” ujar Nia Sajow, pedagang beras di Jalan Bogani.
Meski ada penurunan harga, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal (Disperindagkop & PM) Kotamobagu, Herman Aray memprediksi harga akan kembali naik pada akhir Novembver mendatang.
“Kalau jelang akhir tahun pasti naik lagi, fenomena jelang akhir tahun. Kami akan terus pantau harga di lapangan. Harga turun seperti ini menguntungkan warga,” tandas Herman. (zha)