Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

Air Terjun Molimpungan, Berkah yang Tak Digarap


25 Jul 2017 08:35 WITA


 Ini adalah trap ketiga air terjun Molimpungan, Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur. (ist) Perbesar

Ini adalah trap ketiga air terjun Molimpungan, Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur. (ist)

Ini adalah trap ketiga air terjun Molimpungan, Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur. (ist)

KOTAMOBAGU– Air terjun Molimpungan di Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur, mungkin satu satunya potensi wisata alam di Kotamobagu. Sayang, hingga saat ini belum tergarap. Padahal lokasinya tak jauh  dan cukup menjanjikan karena mudah dijangkau.

Tersembunyi di balik hutan, gemercik air sayup-sayup terdengar dalam kesunyian alam. Air terjun enam trap ini keindahannya bisa memukau siapa saja yang datang ke sini. Pemandangan asri lengkap dengan pepohonan hijau alami membuat air terjun ini bisa menjadi primadona Kotamobagu. Tinggal keseriusan pemerintah mengembangkannya.

“Air terjun ini sudah sejak dulu ada namun belum pernah digarap. Baru sekarang ini ada dari kelompok pecinta alam, masyarakat dan pemerintah sering datang,” ujar Santo, salah satu warga Kobo Kecil yang ditemui kroniktotabuan.com di sekitar lokasi air terjun, Selasa (25/7).

Ke lokasi air terjun Molimpungan, tak cukup jauh jarak tempuh. Dari pemukiman penduduk, letaknya sekira tiga kilometer. Pengunjung tak perlu khawatir, karena perjalanan ke sana bisa menggunakan kendaraan roda empat, roda tiga (bentor) atau sepeda motor.

Sepanjang perjalanan, pemandangan alam nan indah tersuguh. Ada satu jembatan gantung yang harus dilewati. Khusus untuk mobil, harus melewati derasnya aliran sungai Moayat. Setelah melewati sungai ini, kendaraan harus diparkir dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 800 meter.

Sampai di lokasi air terjun pertama, aksesnya cukup mudah. Namun untuk ke trap kedua, harus memanjat aneka bentuk bebatuan yang licin. Harus hati- hati, jika tidak bisa jatuh. Jarak yang pertama dan kedua sekira  sekitar 30 meter ke atas. Air terjun ke dua ini, tingginya sekira 30 meter. Di sini kita bisa menikmati jernih dan dinginnya air yang turun di antara bebatuan.

Jika ingin  ke air terjun ke tiga, empat, lima dan enam harus punya persiapan stamina lebih. Medannya ekstrim dan berbahaya jika nekad naik tanpa ada keahlian memanjat tebing.

“Kalau ada perhatian pemerintah, akses jalan sampai ke air terjun ke enam bisa dibuat agar mudah dilewati pengunjung. Kami percaya air terjun ini berkah,” ujar Santo.

Air terjun Molimpungan memang menjanjikan. Jika dikembangkan, bisa jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sekotr wisata. Keindahan air terjun ini tidak hanya pada air yang turun dari atas. Bebatuan yang diyakini telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu juga dapat disaksikan di sini. Stalaktit-stalagmit yang menghiasi permukaan dinding air terjun menambah indah pemandangan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu Agung Adati mengakui keindahan air terjun Molimpungan tersebut.

“Air terjun Molimpungan akan dikembangkan. Perencanaannya sudah ada,” kata Adati yang baru dilantik Senin (24/7) kemarin.  (rab)

Komentari
Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pj. Walikota Kotamobagu Ikuti Rapat Evaluasi Tugas Pemerintahan Bersama Pemprov

18 April 2024 - 20:21 WITA

Pemkab Muba Rapat Bahas Pengelolaan BMN

18 April 2024 - 20:20 WITA

Hadiri Festival “Mongulipot” di Desa Mopait Limi: Ini Positif dan Patut Untuk Dilestarikan

18 April 2024 - 19:00 WITA

Tomas, Toga dan Pemerintah Pusat Apresiasi Peralihan Listrik di Muba

17 April 2024 - 23:36 WITA

Halalbihalal di Desa Motabang, Bupati Limi Ajak Warga Jalin Silaturahmi dan Pererat Tali Persaudaraan

17 April 2024 - 20:21 WITA

Pj Walikota Kotamobagu Hadiri Perayaan Hari Raya Ketupat di Kelurahan Upai

17 April 2024 - 20:18 WITA

Trending di Berita Daerah