KOTAMOBAGU– Air terjun Molimpungan di Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur, mungkin satu satunya potensi wisata alam di Kotamobagu. Sayang, hingga saat ini belum tergarap. Padahal lokasinya tak jauh dan cukup menjanjikan karena mudah dijangkau.
Tersembunyi di balik hutan, gemercik air sayup-sayup terdengar dalam kesunyian alam. Air terjun enam trap ini keindahannya bisa memukau siapa saja yang datang ke sini. Pemandangan asri lengkap dengan pepohonan hijau alami membuat air terjun ini bisa menjadi primadona Kotamobagu. Tinggal keseriusan pemerintah mengembangkannya.
“Air terjun ini sudah sejak dulu ada namun belum pernah digarap. Baru sekarang ini ada dari kelompok pecinta alam, masyarakat dan pemerintah sering datang,” ujar Santo, salah satu warga Kobo Kecil yang ditemui kroniktotabuan.com di sekitar lokasi air terjun, Selasa (25/7).
Ke lokasi air terjun Molimpungan, tak cukup jauh jarak tempuh. Dari pemukiman penduduk, letaknya sekira tiga kilometer. Pengunjung tak perlu khawatir, karena perjalanan ke sana bisa menggunakan kendaraan roda empat, roda tiga (bentor) atau sepeda motor.
Sepanjang perjalanan, pemandangan alam nan indah tersuguh. Ada satu jembatan gantung yang harus dilewati. Khusus untuk mobil, harus melewati derasnya aliran sungai Moayat. Setelah melewati sungai ini, kendaraan harus diparkir dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 800 meter.
Sampai di lokasi air terjun pertama, aksesnya cukup mudah. Namun untuk ke trap kedua, harus memanjat aneka bentuk bebatuan yang licin. Harus hati- hati, jika tidak bisa jatuh. Jarak yang pertama dan kedua sekira sekitar 30 meter ke atas. Air terjun ke dua ini, tingginya sekira 30 meter. Di sini kita bisa menikmati jernih dan dinginnya air yang turun di antara bebatuan.
Jika ingin ke air terjun ke tiga, empat, lima dan enam harus punya persiapan stamina lebih. Medannya ekstrim dan berbahaya jika nekad naik tanpa ada keahlian memanjat tebing.
“Kalau ada perhatian pemerintah, akses jalan sampai ke air terjun ke enam bisa dibuat agar mudah dilewati pengunjung. Kami percaya air terjun ini berkah,” ujar Santo.
Air terjun Molimpungan memang menjanjikan. Jika dikembangkan, bisa jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sekotr wisata. Keindahan air terjun ini tidak hanya pada air yang turun dari atas. Bebatuan yang diyakini telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu juga dapat disaksikan di sini. Stalaktit-stalagmit yang menghiasi permukaan dinding air terjun menambah indah pemandangan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu Agung Adati mengakui keindahan air terjun Molimpungan tersebut.
“Air terjun Molimpungan akan dikembangkan. Perencanaannya sudah ada,” kata Adati yang baru dilantik Senin (24/7) kemarin. (rab)