KOTAMOBAGU– Pola hidup sangat mempengaruhi kesehatan. Apalagi jika sering mengonsumsi makanan cepat saji. Akan mudah kolestrol naik, lemak bertumpuk dan segala penyakit mudah datang.
Salah satu penyakit yang kini menjadi momok bagi warga Kota Kotamobagu adalah asam urat. Penyakit ini tidak menular, tetapi berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, banyak warga menderita. Jumlahnya pada tahun 2018 lalu mencapai 25.535 orang.
“Dari data itu, 415 warga masuk kategori penderita asam urat tinggi. Tersebar di 33 kelurahan dan desa data itu,” ungkap Pengelola Program Penyakit Tidak Menular (PTM), Hariyanti Sutarjo, Jumat (22/3/2019).
Asam urat, kata Hariyanti, bukanlah penyakit menular. Tetapi penyakit ini bisa menimbulkan risiko munculnya penyakit lain seperti ginjal dan penyakit lainnya.
“Penyakit ini juga tidak mengenal umur. Muda atau tua, bisa dapat,” ucapnya.
Disarankan kepada penderita asam urat supaya tidak sembarang minum obat. Cara terbaik adalah mengatur pola makan dan kurangi makan daging, kacang-kacangan dan lainnya yang bisa memicu asam urat kambuh. (tr2/vdm)