KOTAMOBAGU– Sektor kesehatan dan pendidikan di Kotamobagu masih sangat membutuhkan jumlah ketersediaan sumber daya manusia demi memaksimalkan pelayanan. Apalagi saat ini memang terjadi kekurangan tenaga guru dan medis di daerah ini.
Namun karena keterbatasan anggaran, 2018 mendatang dipastikan tidak akan ada perekrutan guru dan tenaga medis kontrak.
Apalagi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) telah mengeluarkan surat edaran tentang larangan penambahan tenaga kontrak serta tidak mengangkat tenaga sukarela pada tahun mendatang.
“Jika ada kekurangan tenaga seperti guru, kita ingin lihat kurangnya dimana. Apakah karena tidak ada guru pengajar atau seperti apa. Karena sampai saat ini proses pendidikan masih berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Kepala BKPP Kotamobagu, Sahaya Mokoginta, Jumat (10/11/2017).
“Demikian juga dengan tenaga kesehatan di Kotamobagu. Kita akan memaksimalkan jumlah PNS yang ada, baik medis, tenaga para medis, serta tenaga kontrak yang saat ini masih ada,” tambahnya.
Tenaga kontrak di setiap SKPD, kata Sahaya, masih akan dilakukan evaluasi lagi.
“Jadi setiap tenaga kontrak nantinya akan diberikan nomor induk registrasi untuk keperluan perpanjangan kontrak. Tenaga yang sudah ada sekarang akan kita maksimalkan dulu,” pungkasnya. (rez)