KOTAMOBAGU– Mengenyam pendidikan hingga ke tingkat yang lebih tinggi adalah harapan semua anak. Termasuk anak dari latar belakang keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Demi menggapai cita-cita, sejumlah anak bahkan melakukan pekerjaan berat hanya untuk mengumpulkan uang sekolah.
Disti Lantong, siswa kelas VII SMP Negeri 9 Kotamobagu salah satunya. Dia mengaku hanya memiliki sepasang seragam dan sepatu untuk dipakai ke sekolah. Bahkan meski sering diolok-olok rekan sekelasnya, siswi asal Poyowa Besar, Kecamatan Kotamobagu Selatan ini tetap semangat bersekolah.
Kesehariannya saat lepas jam sekolah, langsung membantu ibunya membuat kue. Pada sore hari hingga menjelang malam, Disti menjajakan kue buatan ibunya keliling kampung. Keuntungan pun sangat sedikit dan itu yang ditabung untuk memenuhi kebutuhan biaya dan beli perlengkapan sekolah.
“Saya ingin sekali beli sepatu dan seragam baru. Hasil jualan kue tidak cukup. Hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan uang untuk beli alat tulis saja,” kata Disti saat diwawancarai Kronik Totabuan di sela acara penyerahan beasiswa anak asuh di rumah dinas walikota, Senin (4/9).
Tapi kini Disti dan ratusan anak lainnya di Kotamobagu sudah bisa tersenyum. Program anak asuh dari Pemkot Kotamobagu telah mengakomodir keperluannya untuk sekolah. Mulai dari sepatu, baju, alat tulis, tas, topi dan barang lainnya disediakan Pemkot Kotamobagu.
“Saya sangat senang dapat bantuan. Saya bisa menabung untuk melanjutkan ke SMA nanti. Terima kasih Ibu Walikota Kotamobagu sudah memenuhi kebutuhan kami untuk sekolah,” ujarnya.
Dengan adanya program anak asuh dari Pemkot Kotamobagu ini, dia makin optimis bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang lebih tinggi.
“Mulai sekarang tak perlu lagi risau dengan perlengkapan sekolah. Semua sudah ditanggung pemerintah. Sekarang kami sudah bisa menabung untuk kuliah nanti. Bahkan kuliah pun dibantu pemerintah,” ungkapnya.
Walikota Tatong Bara saat penyerahan bantuan program anak asuh mengatakan, pemerintah selain fokus pada pembangunan insfrastruktur, juga pada dunia pendidikan dan kesehatan.
“Anak-anak di Kotamobagu tidak boleh putus sekolah. Semuanya berhak mengenyam pendidikan. Sehingga itu, pemerintah terus mengupayakan melalui berbagai program untuk bisa membantu anak-anak agar bisa sekolah,” kata Tatong. (rez/rab)