
BOLMONG– Banyak warga Bolmong sampai saat ini belum memegang fisik Kartu Tanda Penduduk Eleketronik (e-KTP) meski mereka sudah melakukan perekaman sejak awal tahun bahkan akhir 2016 lalu.
Warga yang belum memegang e-KTP tersebut mengeluh. Pasalnya, mereka sangat membutuhkan e-KTP untuk kepentingan pengurusan administrasi di sejumlah tempat.
“Saya sudah tiga bulan lalu melakukan perekaman tapi sampai sekarang belum menerima e-KTP. Yang saya pertanyakan, kenapa lama sekali. Selain itu tidak ada penjelasan dari dinas,” kata Hasnah, warga Desa Mongkoinit, Kecamatan Lolak, Jumat (8/9).
Meski bolak balik melakukan pengecekan, Hasnah mengaku tidak masalah karena jarak tempuh dari rumah menuju kantor Disdukcapil sangat dekat.
“Bayangkan kalau saya dari Dumoga atau Lolayan, jauh sekali. Kasihan mereka yang datang jauh-jauh tapi tetap belum menerima e-KTP,” katanya.

Kepala Disdukcapil Bolmong Iswan Gonibala saat dikonfirmasi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bolmong yang sudah melakukan perekaman tetapi belum bisa memegang fisik e-KTP.
“Pengiriman data e-KTP se-Indonesia bergelontoran saat ini. Sehingga data yang masuk di kementerian melambat karena banyaknya data dari berbagai daerah yang masuk. Kementerian menjelaskan, harusnya ada tujuh pintu untuk menampung semua data penduduk. Namun sekarang baru ada dua. Itu penyebabnya,” beber Iswan.
Iswan juga belum bisa memastikan kapan fisik e-KTP diberikan kepada warga yang sudah melakukan perekaman.
“Blanko masih ada sekitar enam ribu dan tak ada masalah. Datanya itu kan harus kirim ke Jakarta setelah merekam, baru bisa cetak. Jadi keterlambatan di kementerian, bukan di kita,” katanya. (ahr/rab)