KOTAMOBAGU– Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu jalur perseorangan Jainuddin Damopolii dan Suharjo Makalala sudah memasukkan syarat dukungan ke KPU Kotamobagu, Senin (27/11/2017) kemarin.
Namun keputusan Jainuddin memilih Suharjo sebagai wakilnya masih menimbulkan banyak tanya. Pasalnya, Suharjo dinilai bukanlah figur yang populis di Kotamobagu bila dibandingkan dengan tokoh lain. Misalnya, Nasrun Koto, Haris Mongilong dan beberapa tokoh lain yang selama ini getol bersosialisasi.
Suharjo selama ini lebih dikenal sebagai warga Desa Solog, Kecamatan Lolak, Bolaang Mongondow. Di Kotamobagu, Suharjo juga dianggap jarang terlibat dalam urusan sosial kemasyarakatan karena lebih banyak di Bolmong.
Syachrial Damopolii, salah satu tokoh di balik pasangan Jainuddin- Suharjo tak memungkiri itu. Dia menganggap wajar jika ada kekhawatiran pendukung Jainuddin soal popularitas Suharjo. Itu dianggapnya sebagai bentuk kecintaan pendukung kepada sosok Jainuddin.
“Untuk mengatasi masalah itu kami dari tim akan bekerja maksimal. Memang Pak Suharjo belum banyak dikenal di Kotamobagu tapi kami sudah berkomunikasi dengan banyak masyarakat soal konsep pengenalan beliau,” kata Syachrial di kompleks kantor KPU Kotamobagu, Senin (27/11/2017).
“Bahkan tokoh masyarajat dari empat perwakilan kecamatan akan turut mendampingi Pak Suharjo dikenalkan ke masyarakat,” ujar tambahnya.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Sulut ini mengatakan, tim sangat optimis bisa mendapatkan suara terbanyak dan memenangkan Pilwako 2018 nanti.
“Saya yakin akan bisa menang. Jika menang, keduanya ini akan mampu membawa Kotamobagu menjadi lebih baik,” pungkasnya. (vdm)