BOLMONG– Tata kelola keuangan benar-benar target awal dibenahi oleh Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk. Masuknya Tahlis Gallang sebagai Sekda Baru yang “diimport” dari Kotamobagu menjadi kunci pembuka untuk merealisasikan keinginan kedua pemimpin ini.
Hasilnya langsung terlihat dari postur draft APBD Perubahan 2017 yang diusulkan ke DPRD Bolmong. Komponen belanja daerah yang awalnya hanya sebesar Rp991.930.597.644 naik 8,23% menjadi Rp1.073.600.036.747.
Kenaikan belanja daerah tersebut terbagi atas belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung awalnya Rp589.906.803.791 naik 2,68% menjadi Rp605.729.245.758. Sedangkan belanja langsung awalnya sebesar Rp402.023.793.852 mengalami kenaikan 16,38% menjadi Rp467.870.790.988.
Kenaikan belanja daerah tersebut sangat dipengaruhi kebijakan Yasti- Yanny yang menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kisaran angka 75%. PAD yang sebelumnya ditargetkan hanya Rp39.769.289.976 dinaikkan drastis hingga mencapaii Rp69.691.040.530.
Kenaikan dana perimbangan yang sebelumnya Rp715.221.259.000 menjadi Rp754.431.435.000 juga berpengaruh. Ditambah pula pendapatan lain-lain daerah yang sebelumnya Rp214.940.048.668 menjadi Rp221.701.405.880 menjadi faktor naiknya belanja daerah.
Kenaikan drastis belanja daerah dan terutama PAD di Bolmong diyakini adalah modal awal tanda-tanda pemerintahan Yast- Yanny akan mampu membawa perubahan besar di Bolmong dalam bidang pengelolaan keuangan daerah.
“Kami melihatnya seperti itu. Tapi keberhasilan pemerintah itu jika semua pelayanan dan pembangunan berjalan di semua lini. Kami akan terus melihat dan mengamatinya,” kata Ketua KPMIBM Cabang Makassar Febri Bambuena. (ahr/rab)