KRONIK TOTABUAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menggelar rapat paripurna istimewa mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik indonesia (RI) Joko Widodo dalam rangka HUT-RI ke-77 Tahun 2022, melalui virtual, Selasa (16/8/2022).
Terpantau media ini, usai mendengarkan pidato kenegaraan, Pimpinan dan Anggota DPRD serta tamu undangan yang hadir dalam paripurna istimewa yang digelar di gedung paripurna DPRD Bolmong tersebut, pun turut mengikuti penyampaian pendapat/keterangan pemerintah atas rancangan undang-undang tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 beserta nota keuangannya.
Ketua DPRD Welty Komaling, didampingi Wakil Ketua Sulhan Manggabarani, Sukron Mamonto, memimpin jalannya paripurna tersebut.
Turut hadir, Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang, para Kepala OPD, para anggota DPRD, serta unsur Forkopimda.
Welty Komaling dalam penyampaiannya mengatakan, paripurna tersebut merupakan rangkaian HUT Proklamasi Kemerdekaan RI sebagaimana tertuang dalam surat sekretaris negara nomor B-737/M/S/TU.00.04/08/2022 tentang pedoman peringatan hari ulang tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kata Welty, dengan tema ‘Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat’, ia mengajak agar masyarakat bersinergi, bahu membahu antara oemerintah dan masyarakat, bergerak berdampingan secara fleksibel dan dinamis menuju satu arah menuju indonesia maju dan bangkit pasca panedmi covid-19.
Kata Welty masih banyak langkah-langkah besr yang harus dilakukan, masih masih 27 tahun lagi untuk menyiapkan seabad indonesia merdeka untuk membangun indonesia sebagaimana yang dicita-citakan.
“Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi memasuki era pandemi, namun langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum pasca krisis tiga tahun yang lalu,” ucap Welty.
Menurutnya, krisis merupakan momentum untuk mengejar ketertinggalan untuk melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar, dan melakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan.
“Maka dari itu, dengan semangat kedaerahan mari kita perbaiki kondisi ekonomi bangsa berawal dari daerah kita Bolmong, dengan cara mendukung program-program pemerintah, vaik di tingkat pusat maupun daerah,” tutup Welty.
Presiden Jokowi pun dalam pidatonya mengatakan tantangan yang masyarakat Indonesia hadapi saat ini sangat berat, semua negara saat ini tengah mengahadapi ujian yang sama. Dimana, saat krisis kesehatan pamdemi covid-19, belum sepenuhnya pulih dan perekonomian dunia juga belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina.
“Sehingga krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi,” kata Jokowi
Lanjutnya, Kita ketahui bersama 107 negara mengalami dampak krisis bahkan dipastikan sebagian negara terancam jatuh bangkrut, diperkirakan 553 juta jiwa juga terancam kemiskinan ekstrim dan 345 jiwa terancam kekurangan pangan akut dan kelaparan.
“Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian, dan kewaspadaan. Namun, ditengah tantangan yang berat kita patut bersyukur indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini,” terang Jokowi dalam pidatonya.
Indonesia kata Jokowi, termasuk negara yang berhasil menegndalikan pandemi covid-19 termasuk 5 besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah disuntikan.
Lanjutnya, Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9%. Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp 364 triliun. Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju.
Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan
saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat.
Tenaga kesehatan, TNI, dan Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotong royong bersama-sama. Dan Lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini. Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti artinya kita juga Insyaallah pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik pula. Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun negara kita, Indonesia.
Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia, jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan. Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka
lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Kekuatan ketiga kita adalah bonus demografi. Jumlah penduduk yang sangat besar, dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional kita dalam menghadapi kompetisi global.
Kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima Rusia dan juga diterima Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau geopolitik sedang panas. Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global. Dan tahun ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia.
Tahun depan, menjadi Ketua ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama-kerja sama internasional.
Kepercayaan besar dari masyarakat internasional ini juga bisa dirasakan di dalam negeri. Reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha terus kita lakukan. Ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM terus kita perbaiki. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52% di antaranya, berada di Luar Jawa.
“Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia sentris,” jelasnya.
Dengan kekuatan dan peluang besar tersebut, kita mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan. Hilirisasi nikel, misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Tahun 2014, hanya sekitar Rp16 triliun, tapi di tahun 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun. Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil.
Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia.
Setelah nikel, Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan hilirasi timah. Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia.
Yang kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.
Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi. Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional. Upaya tersebut bisa langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio
Pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak, akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi. Demikian pula halnya dengan perkebunan kita, antara lain kelapa sawit, yang telah terbukti menjadi pemasok terbesar CPO dunia.
Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional. Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019.
Yang ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus terus kita jamin.
“Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Keamanan, ketertiban sosial, dan stabilitas politik adalah kunci. Rasa aman dan rasa keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat penegak hukum dan lembaga peradilan,” tukasnya
Demikian juga dengan pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak. Korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda berhasil dibongkar, dan pembenahan total telah dimulai.
Penyelamatan aset negara yang tertunda, seperti kasus BLBI, terus dikejar, dan sudah menunjukkan hasil. Skor Indeks Persepsi Korupsi dari Transparansi Internasional, naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Indeks Perilaku Anti Korupsi dari BPS juga meningkat, dari 3,88 ke 3,93 di tahun 2022.
Penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu, juga terus menjadi perhatian serius Pemerintah.
“RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sedang dalam proses pembahasan. Tindak lanjut atas temuan Komnas HAM masih terus berjalan. Keppres Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu telah saya tanda tangani,” Tandas Jokowi.(ADV)