KRONIK TOTABUAN, Politik – Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM), semasa menjabat Bupati Bolmong Periode 2017-2021, merasa dirinya tidak begitu banyak bermanfaat untuk masyarakat Sulut, lebih khusus kepada masyarakat Bolaang Mongondow.
YSM menceritakan saat dilantik menjadi anggota DPR-RI pada 2009 silam, dan menjabat sebagai ketua komisi V DPR-RI, begitu banyak manfaat yang diberikannya kepada masyarakat Sulut.
Kata YSM, mitra kerjanya dalam pemerintahan saat itu yakni, Kementrian Pekerjaan Umum, Kementrian Perhubungan, Kementrian Desa dan Transmigrasi, Badan SAR Nasional dan BMKG.
Bukti kecil yang diceritakan YSM yakni Kementerian Pekerjaan Umum. Disitu terdapat 3 Direktorat Jenderal (Dirjen) yang besar, diantaranya Dirjen Bina Marga, Dirjen Sumber Daya Air, dan Dirjen Cipta Karya.
Di kesempatan itu Yasti menggambarkan bagaimana perjuangannya saat menjabat ketua Komisi V.
Pada tahun 2010, Yasti menjelaskan, jalan Nasional di wilayah Sulut hanya mendapat anggaran Rp. 263 Miliar, dengan panjang jalan Nasional 1.600 Kilometer, termasuk Gorontalo, sehingga mengakibatkan jalan nasional yang ada di Sulut dan Gorontalo hanya 40 persen dalam kondisi mantap.
“Dan saat pembahasan APBN Perubahan, anggaran yang tadinya 263 Miliar, saya perjuangkan naik menjadi 750 Miliar,” jelas Yasti.
Kata Yasti, anggaran tersebut ditempatkan di ruas jalan Kaiya-Kotamobagu, dimana panjang jalan tersebut kurang lebih 33 Kilometer. Dan dilanjutkan di tempat lainnya yaitu jalan Poigar-Kaiya.
“Ruas jalan Poigar itu memang jalan Nasional, namun Kaiya-Kotamobagu itu adalah jalan provinsi. Akhirnya saya naikan status dari jalan Provinsi jadi jalan Nasional supaya bisa diintervensi dengan anggaran APBN,” terang Yasti.
Selanjutnya di tahun 2011, Yasti juga kembali menaikan anggaran yang tadinya dari 750 Miliar, menjadi 1,5 Triliun.
“Anggaran sebesar itu kita tempatkan dengan membangun jalan Pinogaluman-Doloduo. Alhamdulilah di tahun 2012 masyarakat bisa merasakan mulusnya jalan Pinogaluman Doloduo,” jelas Yasti.
Kemudian pihaknya juga melanjutkan pembangunan di jalan Matali-Torosik dengan panjang jalan 47 Kilometer, dimana per satu kilometer pembangunan jalan itu memakan anggaran 8 Milliar karena banyaknya pengerjaan cuttingan. Dan lainnya kita ditempatkan di jalan Ring Road di Manado.
Lanjut di tahun 2012, Yasti kembali menaikan anggaran menjadi 2,5 Triliun untuk jalan Nasional.
“Itu di taruh dimana, kita membangun jalan Kema, Rumbia, Buyat dan Onggunoy, panjangnya lebih dari 170 Kilometer. Dan ini berlanjut, bahkan ada di kepulauan Talaud dan Sangihe, terdapat beberapa jalan yang saya naikan statusnya menjadi jalan Nasional, agar semua bisa merata,” terang Yasti
Bahkan kata Yasti, dirinya tetap membangun jalan Nasional mulai dari Bandara Naha, kemudian turun sampai ke tengah kota dan pinggiran pantai dibangun Boulevard seperti yang ada di Manado.
“Kendati saat itu masih banyak masyarakat Sangihe yang belum mengenal saya, namun saya sadar diri saya adalah wakil rakyat Sulut, dan harus mementingkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Sulut,” tegas Yasti.
Tak berhenti disitu, di tahun berikutnya dia menjabat sebagai ketua komisi V, dirinya kembali menaikan anggaran menjadi 3 Triliun Rupiah.
“Kita mulai dengan pelebaran jalan ruas Kaiya sampai Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Jadi semua jalan Nasional di Sulut, kita bangun dengan anggaran yang luar biasa besarnya. Dan terakhir saya bersama pak Menteri Pekerjaan Umum menandatangani pembangunan jalan Tol Manado-Bitung, yang hari ini sudah selesai dan bisa dinikmati masyarakat Sulut,” kata Yasti menjelaskan.
Dengan berbagai pencapaian itu, Yasti meminta masyarakat untuk teliti memilih calon wakil rakyat di Senayan yang memiliki rekam jejak yang jelas dan sudah terbukti.
“Itu baru satu Kementrian, jadi kalo memilih wakil rakyat, lihat trek recordnya, sudah berbuat atau belum. Makannya kenapa saya harus kembali lagi ke Senayan, karena hari ini anggaran itu turun dan tinggal 1,8 Triliun. Itu sebabnya saya terpanggil kembali karena tidak ada lagi orang BMR yang mampu memperjuangkan anggaran di pusat,” tandasnya. (Falen)


