
KOTAMOBAGU– Curah hujan tinggi yang terjadi di Bolmong beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Di Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, pada 16 Agustus kemarin, 110 warga harus diungsikan ke tempat lebih aman. Tak hanya itu, luapan air sungai di desa tersebut memutus jembatan yang merupakan akses warga ke luar masuk desa.

Di Desa Mondatong, Kecamatan Poigar , 14 Agustus lalu, derasnya sungai Ongkag menyebabkan tanggul yang baru dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sepanjang 200 meter, hanyut. Sebagian rumah warga ikut terendam.
Di Desa Wangga Baru, Kecamatan Dumoga Barat, juga terjadi banjir. 15 rumah milik warga terendam.
Banjir cukup besar terjadi Kamis (17/8) di Kecamatan Dumoga Timur, Tenggara dan Utara. Tak lama setelah peringatan detik-detik proklamasi, hujan deras mengguyur. Sampai saat ini BPBD Bolmong sedang melakukan pendataan warga terdampak banjir. Jalan penguhubung Dumoga Timur ke Utara dan Tenggara sulit dilewati kendaraan karena debit air cukup tinggi.

“Di Desa Imandi, debit air di wilayah tersebut menyebabkan beberapa rumah warga tergenang dan merusak tanggul penahan tebing yang baru selesai dikerjakan oleh BPBD. Jumlah warga terdampak masih sedang didata. Di Desa Mogoyunggung, Werdhi Agung dan beberapa desa di Dumoga Utara dan Tenggara sedang di data hingga malam ini,” kata Kepala BPBD Bolmong Channy Wayong dalam rilisnya yang diterima sekira pukul 21.00 Wita.

“Kami mengimbau warga di desa-desa terdampak banjir supaya selalu waspada. Tim kami sudah di lapangan semua, dan selalu siap melakukan langkah-langkah sesuai prosedur penanggulangan bencana,” katanya. (ahr/rab)