
BOLMONG– Langkah Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menggeser rekening kas umum daerah (RKUD) Rp1,2 triliun dari Bank SulutGo ke Bank Negara Indonesia (BNI) bukan sekadar gertakan.
Keputusan tersebut diambil menyusul sikap dari Bank SulutGo yang terkesan hanya memberikan janji manis terkait permintaan Pemkab Bolmong yang menginginkan putra putri asli daerah mendapat tempat di direksi Bank tersebut.
“Keputusan untuk memindahkan RKUD ini sudah jelas dan bulat. Intinya Bolmong akan mengalihkan seluruh transaksi keuangan ke BNI,” ungkap Yasti.
Yasti menjelaskan pihak Bank SulutGo terkesan acuh dengan permintaan Pemkab sejak 2017 lalu.
“Saya sudah sampaikan ke pihak Bank pada 2017 lalu bahwa rekrutmen karyawan harus ada orang Bolmong. Namun sampai saat ini tidak ada realisasinya, ini semata-mata saya lakukan hanya untuk masyarakat Bolmong,” tegas Yasti.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Fico Mokodompit mengungkapkan, April mendatang seluruh transaksi keuangan daerah akan beralih ke BNI.
“Saat ini saldo di Bank SulutGo masih ada, makanya seluruh SKPD saat ini sementara mengurus pembukaan rekening di BNI untuk transaksi berikut. Untuk itu efektifnya mulai April mendatang,” jelasnya.
Disisi lain, Dirut PT Bank SulutGo Jefri Dendeng saat dimintai tanggapan terkait persoalan itu, enggan berkomentar.
“Soal pemindahan tersebut itu urusan direksi,” singkatnya (rza)