BOLMONG – Aktifitas perusahaan semen PT Conch North Sulawesi Cement, Senin (05/06), resmi ditutup Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow, Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow sekira pukul 11.30 Wita.
Sebanyak 100 Satuan Polisi Pamong Praja pun disiagakan di lokasi. “Mulai hari ini satuan polisi pamong praja yang menjaga,” kata Yasti
Bupati langsung menuju mess karawan dan bertemu dengan salah satu perwakilan manajemen PT Conch kemudian menyampaikan penutupan. Setelah itu, Bupati bersama rombongan, masuk ke areal PT Conch, memeriksa aktifitas sekaligus mengentikan kegiatan. Dilanjutkan menuju mess karyawan yang ada di dalam areal kegiatan kemudian meminjau langsung pembangunan Pelabuhan.
Dirinya bersikap tegas karena PT Conch sendiri, telah 9 kali dikirimkan surat teguran atas aktifitas pembangunan yang mereka lakukan. “Pembangunan tidak ada IMB. Jadi, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Bolmong, saya menutup resmi kegiatan disini,” jelasnya.
Bupati juga mengatakan, kegiatan investasi PT Conch, tidak mengacu pada aturan perundangan yang berlaku. Tidak memiliki WIUP (Wilayah Ijin Usaha Pertambangan), IUP Eksplorasi dan IUP Produksi. “Ini investasi besar tapi tidak taat pada aturan perundangan yang berlaku. Mereka tidak bayar kewajiban pada Negara, belum lagi rakyat Bolmong tidak mereka pedulikan,” kata Yasti.
Bahkan, Bupati telah memerintahkan agar semua tenaga kerja asing yang melakukan kegiatan di PT Conch, dikeluarkan. Pol PP pun langsung masuk kedalam mess dan mengeluarkan karyawan.
Bupati juga menegaskan, semua bangunan yang ada di wilayah kegiatan PT Conch dan tidak memiliki IMB, akan di bongkar pada Rabu 7 Juni 2017. “InsyaAllah Rabu akan saya bongkar. Saya sendiri yang akan bawa Buldozer membongkar bangunan di dalam. Saya sudah minta dinas terkait siapkan alat berat untuk pembongkaran,” tandas Bupati.
Sekertaris Dinas Polisi Pamong Praja, Linda Lahamesang mengatakan, Pol PP akan melaksanakan semua perintah Bupati dalam menutup kegiatan PT Conch. “Kita siap laksanakan perintah Bupati, sebanyak 100 Pol PP kita kerahkan sampai menjaga lokasi,” pungkas Linda. (ahr)
