KOTAMOBAGU– Aktivitas di perkebunan Kaki Gunung Sia’, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kamis (10/1/2018), sekira pukul 08.30 Wita, terlihat sepi. Hanya ada beberapa petani tampak sedang beraktivitas menanam jagung dan cabe.
Tak lama kemudian, suasana mendadak ramai. Puluhan orang dipimpin Wakil Walikota (Wawali) Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, datang di lokasi tersebut.
Rupanya di perkebunan Kaki Gunung Sia’ tepatnya di perbatasan Upai dan Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, menjadi titik start rombongan Wawali ini melakukan pengecekan atau penelusuran lahan yang akan dilewati pembangunan jalan lingkar (ring road) Kotamobagu.

Dalam rombongan tersebut ada juga Camat Kotamobagu Utara Ariono Potabuga, Lurah Upai Ridwan Mokoagow, Sangadi Sia’ Herto Balansa, aparat kelurahan dan desa, tokoh masyarakat, serta sejumlah warga pemilik lahan.
Wawali Nayodo Koerniawan dan rombongan berjalan mengecek semua lahan yang akan dilewati ring road sebagaimana termuat dalam peta.
Mendaki gunung dan melewati lembah adalah beberapa jalur ekstrem yang dielewati rombongan.
“Paling menantang dan susah dilewati adalah ketika mendaki dari Kaki Gunung Sia’ di perkebunan Upai menuju perkebunan Desa Sia’. Tadi itu licin, sempit dan jurang di sisi kiri dan kanan. Itu menantang sekali,” ungkap Nayodo kepada wartawan Kronik Totabuan yang ikut serta dalam rombongan ini.
Nayodo mengaku senang bisa menjelajahi Kaki Gunung Sia’ dan menikmati sejuknya udara di tengah hutan belantara. Apalagi sepanjang perjalanan, dia bisa singgah bercengkrama dengan petani. Bahkan di beberapa tempat Nayodo singgah memberikan ilmu bertaninya.
Pukul 11.00 Wita, rombongan makan siang tepat di belakang perkampungan Desa Sia’. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dari Sia’ ke Upai, lalu ke Pontodon Timur.

Nayodo terbilang kuat melakukan perjalanan ini. Jarang terlihat dia berhenti untuk sekadar minum. Padahal belum separuh perjalanan, beberapa anggota rombongan sudah berhenti dan memilih menunggu di kampung.
“Kalau basic petani ditambah hobi jalan-jalan di alam terbuka, ini (perjalanan) belum seberapa,” katanya.
Penelsuran jalur yang akan dilewati ring road oleh Wawali Nayodo dan rombongan cukuplah jauh. Dari perhitungan menggunakan alat Global Positioning System (GPS) yang ada di perangkat telepon genggam, jarak perjalanan ditempuh rombongan sepanjang 7,8 kilometer.
“Saya senang bisa turun langsung ke lapangan seperti ini, melihat dan mencari tahu apa kendala di lapangan soal rencana pembangunan ring road,” ucap Nayodo.
Dia menambahkan, kepastian lahan yang akan digunakan untuk membangun ring road sudah harus ada karena sudah diminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Pak Gubernur sudah selalu tanyakan kesiapan lahan. Makanya saya akan turun di semua wilayah mengecek langsung,” pungkasnya.
Perjalanan rombongan Wawali berakhir sekira pukul 14.30 Wita. (zha)