BOLMONG– Perusahaan semen PT Conch North Sulawesi Cement, diduga kuat mempekerjakan ratusan warga China dalam proses pembangunan sejumlah bangunan.
Hal ini diketahui setelah Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo Mokoagow menutup sementara kegiatan perusahaan itu pada Senin (05/06). “Disini semua warga china. Sekitar 700 orang mereka,” kata Yanto, warga Desa Solog Kecamatan Lolak.
Keberadaan tenaga kerja asal China ini, terlihat saat Bupati memasuki areal pembangunan PT Conch. Mereka berada pada sekira 10 bangunan mess yang sudah tertata rapih persis seperti perkampungan warga. Namun, semua penghuninya adalah warga China. Mereka juga tak mengerti bahasa Indonesia.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bolmong, jumlah pekerja asal China di PT Conch mencapai 342 orang yang dipekerjakan lima perusahaan. PT Conch North Sulawesi Cement 29 orang, PT Harpa Pratama Jaya 12 orang, Machinery Industri Fifth Construction Corp Inc 44 orang, PT Sinoma Engineering Indonesia 22 orang dan PT MCC17 Konstruksi Indonesia 235 orang. Namun kondisi di lapangan, jumlah mereka lebih dari 342 orang.
Selain itu, hingga Selasa (06/06), puluhan Satuan Polisi Pamong Praja, berjaga di sejumlah bangunan. Bahkan, pintu masuk areal perusahaan, dijaga ketat anggota Pol PP.
Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow menegaskan, akan melakukan pembongkaran bangunan yang tak memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). “Saya akan bongkar, saya sendiri yang akan mengendarai buldozer,” tegas Yasti.
Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Bolaang Mongondow, Sutrisno Tola berharap pihak Imigrasi dapat meninjau lokasi PT Conch karena telah banyak pekerja asal China. “Pihak imigrasi sebaiknya turun langsung ke lokasi kegiatan PT Conch, apalagi warga setempat mengatakan lebih dari 700 warga China diperkirakan bekerja disana,” kata Sutrisno. (ahr)