KOTAMOBAGU– Sekretaris Kota (Sekkot) Kotamobagu Tahlis Gallang meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menggenjot realisasi fisik atau kegiatan dan anggaran sebelum akhir tahun. Sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA), kata Tahlis, harus ditekan tanpa mengabaikan aturan perundang-undangan. “Evaluasi kinerja SKPD akan terus dilakukan. Kalau SILPA besar, berarti banyak kegiatan tidak jalan sesuai perencanaan. Itu harus dihindari dengan tetap mengacu ke aturan,” ujar Tahlis, Jumat (21/10).
Sementara itu, data Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA), penyerapan anggaran2016 sudah menyentuh angka 52,58%. Menurut Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Kotamobagu Subhan Muchtar, total anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP) 2016 sebesar Rp780.733.469.882 dan sudah terserap hingga saat ini sebesar Rp410.472.027.558 miliar atau 52,58%.
“Realisasi atau serapan yang ada itu sudah untuk semua komponen belanja. Baik itu belanja langsung (modal, barang dan jasa) dan belanja tidak langsung (gaji, tunjangan dan tambahan penghasilan pegawai),” kata Muchtar. Muchtar menungkap, dari evaluasi TEPRA, serapan anggaran terus merangkak naik seiring dengan realisasi fisik. “Kami setiap saat saat melakukan evaluasi dan melaporkan ke atasan secara berjenjang,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Rio Lombone mengatakan, data rekapan TEPRA sama dengan yang ada di Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Dia membenarkan realisasi anggaran baru 52,58%.
“Penyatuan data agar laporan ke pimpinan dan TEPRA Pusat menjadi satu data, satu informasi. Apalagi datanya langsung masuk ke aplikasi monitoring dan evaluasi online LKPP RI. Datanya juga langsung dimonitor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kantor Staf Kepresidenan selaku tim inti TEPRA pusat,’’ kata Lombone. (zha)