
KOTAMOBAGU– Meski Pemkot Kotamobagu telah mengeluarkan keputusan penyelenggaraan pasar senggol di Desa Poyowa Kecil, namun masyarakat dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) tetap menggelar Pasar Senggol di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat.
Pantauan kroniktotabuan.com, Rabu (14/6) sekira pukul 23.00 Wita, ratusan warga Gogagoman dan pedagang mulai melakukan pengukuran lokasi pendirian lapak, di Jalan Bolian dan Bogani.
“Kami tetap akan mendirikan Pasar Senggol di kompleks Pasar 23 Maret dan Pasar Serasi seperti tahun sebelumnya. Apapun risikonya, kami akan tetap konsisten dengan apa yang menjadi permintaan warga dan pedagang” ujar Nini Mokodompit, mantan Lurah Gogagoman.
Ia mengatakan, warga Gogagoman dan pedagang akan tetap menempuh mekanisme perizinan ke Pemkot Kotamobagu sesuai dengan prosedur yang ada.
“Kami akan tetap mengurus izin. Dan apapun keputusannya, mau tidak mau, Pasar Senggol di Kelurahan Gogagoman akan tetap diselenggarakan,” ujarnya
Sementara itu Sofian Bede mewakili pedagang menambahkan, keputusan hearing bersama anggota DPRD Kotamobagu yang mendukung Pasar Senggol di Gogagoman dan Poyowa Kecil, menjadi pegangan mereka untuk tetap menggelar Pasar Senggol.
“Semua pedagang lokal dengan jumlah 154 orang, berkomitmen hanya akan berjualan di Pasar Senggol Gogagoman. Tak hanya itu, pedagang musiman dan pedagang dari luar daerah pun hanya mau berjualan di Pasar Senggol Gogagoman,” pungkasnya. (rez)