
KOTAMOBAGU– Puluhan wartawan tergabung dalam Solidaritas Jurnalis BMR menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pemkot Kotamobagu. Aksi dimulai sekitar pukul 10.00 wita. Tuntutan disuarakan lewat aksi ini adalah meminta Walikota Tatong Bara mencopot Kabag Ekonomi Ham Rumoroi, karena telah melecehkan dan mengancam keberadaan wartawan di Kotamobagu.
Kordinator Aksi, Renza Bambuena dalam orasinya meminta walikota mencopot pejabat bermulut kotor dan bermental preman. Jika tuntutan tidak dipenuhi, wartawan akan memboikot pemberitaan berkaitan dengan program baik pelayanan maupun pembangunan yang kini gencar dilakukan pemkot.
Dalam aksi, puluhan pewarta membawa poster serta menaruh kartu pengenal wartawan di depan kantor pemkot. Sekira pukul 11.00 wita, Sekkot Kotamobagu Tahlis Gallang menemui massa. “Sanksi tegas akan kami jatuhkan kepada bersangkutan. Mulai besok majelis kode etik akan menyidangkan kasus dugaan pelecehan dan pengancaman terhadap salah satu wartawan Biro Kotamobagu,” kata Tahlis di hadapan massa.
Tak puas dengan pernyataan sekkot, massa melanjutkan aksi di halaman Rumah Dinas Walikota yang tak jauh dari kantor Pemkot sekira pukul 13.00 wita. Tak lama berorasi di sini, walikota menemui massa. Di hadapan para pewarta, Walikota Tatong Bara menegaskan, secepatnya mencopot Ham Rumoroi dari jabatannya.
“Jangan karena satu oknum, hubungan baik selama ini antara pemkot dan wartawan jadi rusak. Setelah sidang kode etik, saya pastikan dicopot,” tegasnya.
Kordinator Aksi, Renza Bambuena di hadapan walikota menegaskan, akan kembali menggelar aksi jika walikota mengingkari pernyataannya.
Sekadar diketahui, Kamis 25 November lalu, Ham Rumoroi memaki dan mengajak berkelahi Harry Tri Atmodjo wartawan Radar Bolmong di hadapan umum sesaat sebelum rapat di DPRD Kotamobagu dimulai. Ham marah karena pemberitaan terkait penyaluran beras untuk warga miskin yang dikeluhkan warga. (rez)