
KOTAMOBAGU- Setiap tahun rata- rata 182 pasien asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang dirujuk ke Manado meninggal dunia di jalan. Data ini diungkap Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw saat berkunjung ke Kotamobagu, Selasa (25/10). Karena itu kata Steven, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mendukung penuh pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu yang saat ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.
“RSUD Kotamobagu harus naik dari Tipe C ke B. Harus jadi rujukan regional di wilayah BMR. Itu solusi untuk ke luar dari masalah tadi, masalah banyak pasien rujukan yang meninggal di jalan,” kata Kandouw.
Road map yang dibuat Pemprov Sulut kata Kandouw, Kotaobagu adalah pusat pelayanan kesehatan di BMR. “Jadi RSUD Kotamobagu jadi rujukan kedua setelah RS Prof Kandouw. Tahun ini Pemprov Sulut alokasikan Rp25 miliar. Sampai tuntas, kita targetkan Rp110 miliar alokasi anggaran untuk RSUD Kotamobagu,” ujarnya.
Wali Kota Tatong Bara mengungkap, saat ini pengembangan RSUD Kotamobagu telah mulai dilaksanakan. Pembangunan menara A dan B dengan kapasitas 300 ruangan diproyeksikan mulai beroperasi 2018 mendatang. Selain itu akreditasi dari Tipe C ke B sedang dilakukan. “Dengan dukungan penuh Pemprov Sulut, saya sangat optimis RSUD Kotamobagu akan tuntas pembangunannya sesuai perencanaan,” tandas Tatong. (rez)