BOLSEL – Bupati Bolaang Mogondow Selatan (Bolsel) Hi Iskandar Kamaru SPt, mengeluarakan surat Permintaan Kebutuhan Mendasar (PKM) dengan nomor 100/818/Vlll/Sekr, yang ditujukan kepada Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana, melalui Deputi Bidang Penanganan Darurat, Sabtu (1/07/2020).
Diketahui, Bolsel adalah daerah yang paling terdampak banjir di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), lebih khusus di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR). Bahkans, akibat curah hujan yang terjadi Jumat (31/7) pekan lalu, ratusan rumah di beberapa desa yang ada di 3 Kecamatan, ikut terdampak banjir. 2 jembatan putus dan mengakibatkan akses kendaraan sulit dilalui.
Surat permintaan ini juga dikeluarkan sehubungan dengan telah terjadi hujan dengan intensitas tinggi sejak 24 Juli 2020 hingga 1 Agustus 2020, yang telah mengakibatkan bencana banjir berulang kali di wilayah 7 Kecamatan yang ada di Bolaang Mongondow Selatan. Bahkan, hingga Minggu (2/07/2020), hujan deras kembali turun dan menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, terjadi lagi di Kecamatan Bolaang Uki, Kecamatan Helumo dan Kecamatan Tomini.
Bupati juga telah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat, menghubungi Kepala BNPB Pusat Letnan Jendral TNI Doni Monardo melalui sambungan telepon. Dalam percakan tersebut, Bupati melaporkan langsung dampak yang terjadi akibat bencana banjir yang melanda Bolsel.
Saat ini, warga yang terdampak hanya mengungsi di Kantor Desa dan Kantor Kecamatan. Bahkan, ada beberapa warga yang hanya tinggal di tenda darurat.
“Tempat pengungsian untuk sementara di balai desa dan kantor camat. Kita membutuhkan tambahan tenda,” kata Bupati saat melakukan komunikasi dengan Kepala BNPB, Sabtu (1/8/2020) malam, pekan lalu.
Selain itu, Bupati melaporkan kepada Kepala BNPB, akibat dampak banjir air sungai yang meluap, sebanyak 7.046 Kepala keluarga atau 22.665 jiwa yang tersebar di 7 Kecamatan dan 58 Desa, ikut terdampak.
“Dampak banjir tersebut mengakibatkan rusaknya bangunan rumah penduduk dengan kategori rusak ringan hingga berat, itu berdasarkan
data yang telah dihimpun oleh tim pos komando tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor kabupaten bolsel,” terangnya.
Iskandar juga telah menjelaskan ada dua titik jembatan yang putus diakabitkan arus sungai yang meluap dan mengikis kaki jembatan sehingga ambruk.
“Hal ini menyebabkan akses jalan dari bolsel ke provinsi gorontalo terputus,” jelasnya.
Bupati meminta BNPB dapat memberikan bantuan perahu karet guna mengantarakan bantuan logistik melalui jalur laut.
“Jadi, jarak yang akan ditempuh dari ibu kota melalui jalur laut sekira 50 kilo meter dan paling jauh sekira 70 kilo meter,” ungkap Bupati.
Menangapi laporan Bupati Bolsel langsung melalui sambungan telepon, Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo, mengatakan, pihaknya akan mengirimkan satu unit Helikopter untuk mempermudah akses Bupati menuju tempat terdampak banjir.
“Nanti jika pak Bupati menbutuhkan helikopter, kami akan kirimkan. Tinggal dikoordinasikan dengan Danrem saja, kalu memang menbutuhkan helikopter,” tutupnya. (wdm/ahr)