BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus berupaya mencegah angka gizi buruk (Stunting) secara keseluruhan di 81 Desa yang ada.
Hal ini dibuktikan Bupati Hi Iskandar Kamaru SPt dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid dengan menggelar kegiatan pertemuan LP/LS Kemitraan dan Forum Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting (Rembuk Stunting) tingkat Kabupaten, yang dilaksanakan di Ruang Auditorium Kantor Bupati, Jumat (26/6/2020) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Bolsel Arifin Olii, Sekkab Bolsel Marzanzius Arvan Ohy, S.STP, Pendamping Desa Para Asisten dan sejumlah Kepala SKPD serta para Camat dan kepala desa.
Saat dihubungi, Juru bicar (Jubir) Kadis Kominfo Aldy Setiawan mengatakan, penyampaian Bupati Bolsel, kegiatan ini sebagai bentuk upaya pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah kabupaten serta kota dalam menangani penurunan angka stunting didaerah.
“Program penurunan angka stunting merupakan skala prioritas secara nasional,” kata Aldy Minggu (28/6/2020).
Dilanjutkannya, hal ini menjadi penilaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bagi pemerintah daerah Kabupaten/Kota dalam penurunan angka Stunting secara terintegrasi.
“Dimana ada penilaian kinerja bagi daerah yang memiliki kemajuan dalam memperbaik konvergensi intervensi gizi, baik itu gizi spesifik atau gizi sensitif,” terangnya.
Tak hanya itu, terkait dengan masalah stunting di Kabupaten Bolsel telah memulai aksi pencegahan stunting melalui Posyandu Prakonsepsi.
“Saat ini pihaknya fokus penanganan di lima kecamatan,” ujarnya.
Tambahnya, adapun kegiatan tersebut merupakan aksi ke 3 (Rembuk Stunting), sebagai lanjutan dari aksi 1 (Analisis situasi program penurunan stunting) dan 2 (Penyusunan rencana kegiatan).
“Oleh karena itu, pemerintah harus menyelesaikan delapan aksi berkaitan dengan program Stunting,” pungkasnya. (wdm/ahr)