KRONIK TOTABUAN – Sekira 20 orang yang diduga terlibat kegiatan investasi bodong diamankan dan saat ini menjalani pemeriksaan di Polres Kotamobagu.
Mereka yang sedang diperiksa mulai dari oknum yang diduga adalah owner investasi bodong tersebut dan admin.
Kasie Humas Polres Kotamobagu, Iptu I Dewa Dwiadyana saat dikonfirmasi mengatakan, pemeriksaan kepada owner dan admin investasi bodong tersebut sedang berlangsung.
“Sekitar 20 orang sedang diperiksa sampai pagi ini,” kata Iptu I Dewa Dwiadyana, Senin (23/5/2022).
Menurutnya, pemeriksaan untuk mendalami seperti apa kegiatan investasi berkedok jual beli arisan tersebut.
Baca Juga: Investasi Bodong Kembali Hebohkan Kotamobagu, Ratusan Orang Jadi Korban
“Nanti kalua sudah ada hasil pemeriksaan dari Reskrim kita rilis informasinya,” kata Dewa.
Sebelumnya dugaan kasus investasi bodong ini membuat heboh Kotamobagu.
tadi malam ratusan orang menggeruduk salah satu rumah di Desa Pontodon, Kecamatan Kotamobagu Utara.
Rumah yang didatangi para korban diduga merupakan rumah tinggal owner investasi bodong berkedok jual beli arisan tersebut yakni K alias Kof.
Para korban datang menagih uang dan keuntungan mereka sesuai dijanjikan.
Korban investasi bodong yang datang, ada yang mengaku menginvestasikan uang belasan sampai puluhan juta rupiah.
Investasi bodong yang berlangsung sudah cukup lama ini sama seperti yang pernah heboh di Kotamobagu dan Bolmong 2018 lalu.
Jika yang lalu modusnya donor uang, kali ini modusnya jual beli arisan.
Untuk menggaet korban, owner arisan menjanjikan keuntungan hingga 100 persen kepada calon korban.
Akibatnya banyak yang terbuai dan menyetorkan uang mereka.
Awalnya beberapa orang pernah merasakan menerima keuntungan. Berjalan waktu banyak yang percaya dan menyetorkan uang mereka.
Hinga akhirnya tiba pada waktu di mana owner jual beli arisan atau investasi bodong ini tak mampu lagi membayarkan uang para korban.
Hingga dini hari tadi sejumlah orang yang rerata wanita muda diamankan di Mapolres Kotamobagu untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, sejumlah korban berharap uang yang mereka investasikan bisa kembali.(tim)