BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) bergerak cepat untuk menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap II kepada 50 Kepala Keluarga di Desa Popodu, Kecamatan Bolaang Uki, Kamis (28/5). Dana tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu yang terdampak Corona virus (Covid-19).
Bupati Bolsel Hi Iskandar Kamaru SPt mengatakan, BLT DD tahap ll adalah komitmen dari Pemerintah Daerah (Pemda), untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak dengan tetap mengacu pada kriteria penerima.
“Ada beberapa kriteria penerima BLT dandes ini, diantaranya para pekerja yang dirumahkan akibat pandemi dan masyarakat yang sedang sakit kronis. Karena mereka yang paling terdampak, jadi pemerintah langsung serahkan bantuan ini guna membantu bapak dan ibu sekalian,” kata Iskandar.
Bupati juga mengimbau, jika ada permasalahan dalam penyaluran DD tahap II, agar dilaporkan sesuai dengan ketentuan kepada Kepala Desa dan tidak dibawa ke ranah media sosial. “Kalau ada masalah lebih baik laporkan ke sangadi, jangan ke medsos. Supaya kita sama-sama carikan solusinya,” ujar Bupati.
Dia berharap, bantuan ini bisa meringankan beban bagi masyarakat yang saat ini terpaksa diam di rumah. Selain itu, masyarakat harus selalu mematuhi anjuran pemerintah untuk selalu diam di rumah dan tetap menjaga kesehatan, mencuci tangan dan menggunakan masker. “Masyarakat tolong bantu kami untuk selalu berdiam diri di rumah, agar pandemi ini cepat berakhir dan untuk desa-desa lain di Bolsel agar bisa mempercepat proses penyaluran. Intinya semakin cepat lebih baik,” tandasnya.
Terpisah, Juru bicar Pemda Bolsel, Aldy Setiawan Gobel menambahkan jika Pemda Bolsel selalu mendorong semua bantuan agar cepat tersalurkan. “Jadi, pemda Bolsel berkomitmen membantu masyarakat dengan mempercepat semua bantuan,” jelasnya.
Aldy juga kembali menegaskan, warga yang ada keluhan terkait bantuan untuk melapor ke sangadi (Kepala Desa). “Kalau ada keluhan lebih baik melapor ke sangadi agar kita cari jalan keluarnya sama-sama. Jangan bernyanyi di medsos yang tak ada solusinya,” kuncinya. (ahr)