BOLMONG- Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2017, diwarnai dengan aksi corat-coret seragam oleh siswa dan siswi yang dinyatakan telah lulus UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) karena momentum tersebut, bertepatan dengan pengumuman kelulusan. Namun disisi lain, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow memperingati dengan melaksanakan upacara yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati, Lolak.
Pj Bupati Bolmong, Adrianus Nixon Watung saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menegaskan tema hardiknas tahun 2017 yakni percepat pendidikan yang merata dan berkualitas. “Tema tersebut terkait erat dengan fenomena dunia yang berubah cepat dan menuntut kualitas semakin tinggi. Untuk itu marilah kita resapi dan renungi kemudian kita wujudkan bersama-sama. Dengan begitu maka seluruh lapisan masyarakat akan dapat menjangkau layanan pendidikan yang berkualitas,” kata Nixon.
Lanjutnya atas nama pemerintah menyampaikan penghargaan dan penghormatan yang setingginya kepada seluruh insan pendidikan ditanah air. Mereka adalah yang telah mengabdi dan berkorban demi kemajuan pendidikan.
Disamping itu, hardiknas kembali mengingatkan kita semua tentang sosok Ki Hadjar Dewantara. “Siswa dan siswi harus mencontoh Ki Hajar Dewantara. Dia memiliki peran atas rintisan awal pendidikan nasional yang sangat besar berupa gagasan, pemikiran maupun terawang masa depan. Oleh karena itu gagasan dan pemikirannya tetap relevan dan menjadi acauan bagi pembangunan pendidikan nasional kita,” jelas Nixon.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bersiap melakukan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual maupun manajerial. “Sedang diupayakan agar karakter kembali menjadi fundasi dan ruh pendidikan nasional. Reformasi pendidikan nasional tersebut merupakan proses jangka panjang, bukan sesaat dan jangka pendek, sehingga perlu dilaksanakan secara sistemis, prosedural, dan bertahap di samping perlu dukungan partispatif konstruktif semua jajaran pelaksana pendidikan, pemangku kepetingan pendidikan, bahkan warga,” ujarnya. (ahr)