BOLMONG– Hingga triwulan dua tahun anggaran 2020 berjalan, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) baru Rp19.749.158.458 atau 35,08 persen dari target Rp56.304.584.597.
Realisasi itu sesuai data yang ada di Badan Keuangan Daerah (BKD) Bolmong per 12 Juni 2020.
Masih ada Rp36.555.426.139 lagi yang harus direalisasikan hingga akhir tahun mendatang jika ingin target terpenuhi.
Dari target di atas, PAD dari sektor pajak yang dibebankan di dinas, badan dan bagian sebesar Rp30.290.644.645, yang terealiasi baru Rp12.937.384.316 atau 42,71 persen atau masih ada sisa Rp17.353.260.329.
Sedangkan di sektor retribusi yang dibebankan ke dinas, badan, kantor, dan bagian sebesar Rp11.540.280.000, baru terealisasi Rp2.556.991.288 atau 22,16 persen atau masih ada sisa Rp8.983.288.712.
Lain-lain pendapatan yang sah ditetapkan Rp11.108.664.04, terealisasi sebesar Rp 2.353.719.346 atau 21,19 persen dan masih tersisa Rp8.754.944.694.
Sedangkan pendapatan kekayaan daerah dipisahkan yang ditargetkan sebesar Rp3.364.995.912, baru terealiasi Rp1.901.063.508 atau 56,50 persen dan masih ada sisa Rp1.463.932.404.
Kepala BKD Bolmong Rio Lombone mengatakan, masih rendahnya realisasi PAD akibat adanya pandemi Covid-19 yang membuat kelesuan ekonomi di semua tingkatan.
“Dampak Covid-19 dari sisi ekonomi berimplikasi kepada tidak bergeraknya sektor-sektor usaha yang selama ini menjadi sumber retribusi. Covid-19 turut mengganggu kegiatan-kegiatan yang selama ini menjadi sumber pendapatan dari sektor pajak,” ungkap Lombone, Selasa (16/6/2020). (*)




