BOLSEL – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB/P3A) Bolaang Mogondow Selatan (Bolsel), turun langsung mensosialisasikan sepuluh aksi gerakan berjarak kepada masyarakat.
Dalam sosialisasi ini, pihak DPPKB/P3A menggunakan mobil keliling (molin). Tim ini juga menyerahkan sembako kepada masyarakat desa Trans Pato’a, Duminaga dan Halabolu.
Kepala DPPKB/P3A Suhartini Damo mengatakan, sosialisasi ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat agar memahami dan membantu pemerintah guna memutuskan mata rantai penularan Covid-19.
“Langkah pertama pastikan semua keluarga di rumah, pastikan alat pelindung diri tersedia, lalu kebersihan lingkungan dan rumah harus diperhatikan. Kemudian, pastikan hak kebutuhan dasar perempuan dan anak terpenuhi,” ucap Suhartini, Jumat (17/4/2020)..
Dia meminta kepada masyarakat agar menulis tanda peringatan di pagar rumah. Tanda tersebut di tempel pada jendela, kantor desa, warung, gereja dan masjid.
“Contoh tulisan peringatan itu berupa ajakan cuci tangan pakai sabun. Hal ini, diharapkan agar masyarakat tidak lupa,” jelasnya.
Kepada kaum perempuan hingga anak, dia berharap harus menjaga jarak yang aman, saat berada di luar rumah atau tempat keramaian lainnya.
“Kami juga mengaktifkan alat komunikasi antar masyarakat melalui aplikasi whatsapp. Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar bijaklah dalam menyebarkan informasi,” imbaunya.
Selain itu, kaum perempuan dan anak dapat memperhatikan kebersihan barang dan orang yang keluar masuk di lingkungannya.
“Oleh karena itu, kami bersama pemdes mengaktifkan rumah rujukan. Nah, ini sebagai tempat informasi dan komunikasi berkenaan dengan penanganan bahaya Covid-19,” kuncinya. (ahr)