MANADO, kroniktotabuan.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana dan Pengamanan Aktivitas Masyarakat Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kamis 4 Desember 2025, di Wisma Negara Bumi Beringin.
Hadir pada Rakor ini Wakil Gubernur Victor Mailangkay, Sekprov Tahlis Gallang, Forkopimda Sulut, seluruh kepala daerah, instansi terkait, dan jajaran kepala OPD di lingkup Pemprov. Gubernur Yulius Selvanus memimpin Rakor ini.
“Saya meminta seluruh jajaran di Sulut meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi risiko. Sekaligus memastikan Natal dan Tahun Baru di Sulawesi Utara berjalan aman lancar,” kata Gubernur Yulius.

Di Rakor ini juga Pemprov Sulut menyalurkan bantuan sebesar Rp1,5 miliar untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan ini menjadi wujud kepedulian Sulut terhadap daerah-daerah yang mengalami kerusakan dan korban bencana.
Penyaluran bantuan bencana ini disampaikan langsung oleh Gubernur Yulius Selvanus saat memimpin Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana dan Pengamanan Aktivitas Masyarakat Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kamis 4 Desember 2025, di Wisma Negara Bumi Beringin.

Lanjut Gubernur Yulius menegaskan, bahwa Sulut hadir untuk memberikan dukungan nyata melalui bantuan dana yang telah dikirimkan. Ia menekankan bahwa nilai Mapalus gotong royong khas Sulawesi Utara, tidak hanya dipraktekkan di dalam daerah, melainkan juga harus diwujudkan sebagai solidaritas nasional.
“Sebagaj wujud rasa kebersamaan dan solidaritas sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, maka Pemprov Sulut memberikan bantuan sebesar Rp1,5 miliar yang terdiri dari 500 juta untuk Aceh dan 1 M untuk Sumatera,” jelasnya.

Gubernur menyoroti laporan mengenai tiga kabupaten di Aceh yang terisolasi akibat bencana, sehingga akses transportasi darat terhambat. Hal ini, menurutnya, semakin menegaskan urgensi dukungan dari daerah lain.
“Pemprov Sulut berharap bantuan tersebut dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan menjadi simbol empati masyarakat Sulawesi Utara terhadap saudara sebangsa yang sedang menghadapi cobaan berat,” kata Yulius.
Gubernur Yulius juga mengatakan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi pengingat bahwa iklim sedang tidak stabil, ditandai dengan curah hujan tinggi, perubahan pola cuaca, dan meningkatnya potensi banjir, longsor, serta gelombang tinggi.
“Saya juga mengajak seluruh pihak Mendoakan pemulihan masyarakat di tiga provinsi tersebut,” tegas Gubernur Yulius. (adve)





Discussion about this post