KOTAMOBAGU – Salah satu warga pengguna Jembatan Gantung Kobidu–Monsi di Kelurahan Mongkonai menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, SpM.
Menurut warga tersebut, perjuangan Wali Kota yang langsung menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menjadi harapan masyarakat agar akses ekonomi warga Kecamatan Kotamobagu Barat dapat kembali normal.
Jembatan gantung Kobidu–Monsi yang runtuh pada Oktober lalu dinilai telah memutus urat nadi perekonomian para petani yang sangat bergantung pada akses tersebut.
Tokoh masyarakat Kelurahan Molinow, Jufri Limbalo, mengatakan bahwa warga berharap jembatan itu segera diperbaiki, mengingat setiap hari ratusan petani melintas di jalur tersebut.
Saat ini, jembatan yang putus itu merupakan satu-satunya akses menuju area perkebunan seluas ratusan hektare di seberang sungai.
“Sementara ini, petani maupun warga yang akan ke lokasi perkebunan terpaksa menyeberangi sungai,” ujarnya, Sabtu (29/11/2025).
Menurutnya, tidak ada jalur alternatif selain menyeberangi sungai, dan hal ini sangat berisiko, terutama saat hujan ketika permukaan air bisa tiba-tiba naik. “Jadi, taruhannya nyawa,” tambah Limbalo.
Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, optimistis bahwa tahun depan jembatan darurat jenis bailey akan dipasang, sesuai arahan Gubernur Yulius Selvanus.
“Saya sudah menghadap Bapak Gubernur dan beliau sangat merespons. Akan ada jembatan bailey yang dipasang di jalur Kobidu–Monsi,” kata Weny.
Menurutnya, Gubernur juga akan memperjuangkan pembangunan jembatan permanen di kementerian terkait. Namun, sambil menunggu hal tersebut terealisasi, jembatan darurat akan menjadi solusi sementara.
“Untuk pembangunan tiang dan landasan jembatan, Pemkot menganggarkan dana sebesar 2 sampai 3 miliar rupiah, dan ini akan disiapkan dalam APBD 2026,” terang Weny. (Ewin)





Discussion about this post