KOTAMOBAGU– Kesedihan mendalam dirasakan para korban kebakaran di RT 15, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, Jumat (28/7) dini hari. Selain sudah mengalami kerugian materi yang cukup besar karena kehilangan tempat tinggal mereka, kini para orang tua juga dihantui kekhawatiran anak mereka tak bisa lanjut sekolah.
Selain kendala biaya, perlengkapan sekolah milik anak mereka semua sudah terbakar. Tak ada lagi tersisa harta benda. Kini 23 kepala keluarga yang kehilangan rumah hanya menaruh harapan agar Pemkot Kotamobagu dan pihak lainnya membantu kelansungan pendidikan anak mereka.
“Anak saya dua. Mereka tidak bisa sekolah lagi karena seragam, sepatu dan perlengkapan lainnya terbakar. Satu anak saya baru masuk sekolah dasar, dia tadi menangis mau ke sekolah tapi tidak ada seragam maupun buku. Yang tersisa sekarang hanya pakaian di badan,” ungkap Maimuna Raja, 35, saat diwawancarai kroniktotabuan.com di kompleks Puskesmas Gogagoman, lokasi pengungsian semenatara korban kebakaran.
“Kami di sini tidak tahu harus bagaimana lagi,” keluhnya sambil mengusap air mata.
Umar Yusuf Lajamela, 46, korban lainnya yang juga resah anaknya tidak dapat melanjutkan sekolah karena kondisi saat ini. Tak ada tersisa harta bendanya.
“Kami berharap anak kami tidak putus sekolah. Anak kami hampir semua masih sekolah dasar. Kami belum bisa bekerja akibat musibah ini,” ujar Umar.
Assisten II bidang Ekonomi Pembangunan Pemkot Kotamobagu Gunawan Damopolii ditemui di lokasi kebakaran mengatakan, Pemkot segera melakukan tindakan untuk mengatasi musibah tersebut.
“Tim reaksi cepat yang terdiri dari beberapa dinas dan badan sudah mempersiapakan kebutuhan korban. Termasuk juga pada seragam dan perlengkapan anak untuk sekolah. Bantuan kesehatan juga,” ujar Gunawan. (rez/rab)