BOLMONG– Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow punya kebiasaan berkeliling dan menemui rakyatnya. Dia ingin memastikan semua program yang dia canangkan tepat sasaran dan berjalan sesuai diinginkan.
Termasuk selama pandemi Covid-19, Bupati Yasti tak sekadar ongkang-ongkang kaki di kantor atau rumah dan membiarkan jajarannya bekerja terutama dalam penyaluran bantuan.
Sudah dua tahap bantuan sembako, pangan non beras, bibit, pupuk, dan perlengkapan usaha untuk UMKM, disalurkan oleh Pemkab Bolmong.
Penyaluran semua bantuan itu Bupati Yasti kompak bersama dengan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, Ketua DPRD Welty Komaling, dan Forkopimda turun menyerahkan langsung di 15 kecamatan.
Pandemi Covid-19 bukan halangan untuk mantan Ketua Komisi V DPR RI ini turun menemui langsung rakyatnya. Apalagi penerapan protokol pencegahan Covid-19 tetap dilakukan selama kunjungannya ke kecamatan dan desa-desa.
Dalam kesempatannya memberikan sambutan di hadapan masyarakat, Bupati Yasti selalu mengatakan bahwa dia turun langsung agar dia bisa memastikan bantuan yang ada tepat sasaran. Sekaligus juga keinginannya untuk bertemu rakyatnya.
Yasti juga mengatakan bahwa dia turun bersama dengan wakilnya, Ketua DPRD Bolmong, dan Forkopimda, adalah bentuk kolaborasi yang baik dari eksekutif dan legislatif dalam mengawal serta memastikan bantuan sampai kepada masyarakat dan tepat sasaran.
Dia juga menjelaskan bantuan yang ada bersumber dari APBD Bolmong. Setiap Kepala Keluarga (KK) menerima beras premium sebanyak 36 kilogram, 8 ikan kaleng, 2 kilogram minyak goreng, dan 4 kilo gula pasir.
“Dari 8.370 KK yang menerima bantuan, dibagi menjadi dua, yaitu 4.328 KK menerima beras 36 kilogram dan paket sembako lengkap. Sedangkan untuk 4.122 KK selaku penerima BPNT Rp200.000 yang bersumber dari APBN, bantuannya di top up oleh Pemkab Bolmong dengan memberikan beras 36 kilogram. Dengan begitu bisa dikatakan adil karena jika dirupiahkan keduanya bernilai Rp600.000,” kata Yasti menjelaskan.
Selain itu, per-Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga turut mendapatkan bantuan 2 unit mesin jahit, 2 unit setrika, 2 pess kain drill, 2 gunting, 4 dus benang dan 4 dus rol karet. Pemberian tersebut bertujuan untuk pembuatan masker, dimana setiap kelompok diharuskan memproduksi maksimal 1000 pcs masker kain.
“Ada juga bantuan bibit jagung dan padi serta pupuk kepada petani untuk ditanam di lahan kuranglebih 10 ribu hektar, dan bantuan bibit ikan kepada nelayan. Serta bantuan bibit sayur mayur dan barito untuk kelompok wanita tani (KWT),” katanya.
Yasti mengakui, konsekuensi dari wabah Covid-19, adalah terhambatnya pembangunan infrastruktur serta perekonomian masyarakat.
“Menurut saya tidak apa-apa infrastruktur tak jalan, yang penting rakyat saya tidak lapar,” tambahnya lagi.
“Dibandingkan dengan daerah lain, hanya Bolmong yang berani memberikan bantuan selama 9 bulan atau sampai dengan Desember 2020 mendatang. Ada juga bantuan masker kepada seluruh masyarakat Bolmong. Setiap orang mendapatkan 2 masker bantuan dari Pemkab Bolmong dan Pemprov Sulut. Dengan adanya berbagai bantuan ini Insyallah sampai dengan Desember mendatang, Orang Desa Sehat Kuat bisa menang lawan Covid-19,” pungkas Yasti. (len)