BOLMONG- Terdamparnya Paus Orca di perairan Inobonto, Kecamatan Bolaang, Rabu (24/6/2020), mengundang perhatian praktisi perikanan.
Salah satunya alumni dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Verrianto Madjowa.
Dia melanjutkan studi S2 mengenai Paus Orca di Pascasarjana UNG.
Minatnya terhadap Paus Orca dimulai ketika sebuah Paus Orca terjerat jaring nelayan di Teluk Tomini 2016 lalu.
Menurut dia, laut Sulawesi adalah jalur dari Paus Orca.
“Inobonto Bolmong termasuk laut Sulawesi, masuk juga Sulawesi Tengah, Kalimabtan Timur, Kalimantan Utara dan Gorontalo,” bebernya, Kamis (25/6/2020).
Ia mengungkapkan, sudah beberapa kali ikan itu terlihat di laut Sulawesi. Paling sering diambil gambar di Pulau Maratua Kalimantan Timur.
“Pernah pula ada videonya di selat Makassar,” kata dia.
Dikatakannya, Paus Orca tersebut tak biasa bergerombol dalam jumlah banyak. Paling banyak tujuh ekor.
“Kelompok ikan berjenis ini sudah terpantau belakangan di perairan laut Sulawes. Hanya saja berbeda dengan ikan lainnya seperti Tuna yang bergerombol. Di Gorontalo saja hanya terpantau tiga hingga lima ekor,” katanya.
Menurutnya, kemunculan Paus Orca di perairan Inobonto itu karena mengejar makanan.
“Karena di wilayah Pantai Utara (Pantura) banyak terdapat ikan teri, sehingga ikan lainnya juga banyak sebagai sumber makanan,” jelas dia.
Bebernya, Paus Orca merupakan mamalia pembunuh yang memiliki gigi dan bisa menyerang mangsa, bahkan hiu sekalipun.
“Jarang sekali Paus Orca bergerak sendiri, mereka biasanya berkelompok dan sangat berani memasuki perairan dangkal,” katanya.
Ia juga mengatakan telah mendengar kabar tentang terdamparnya Paus Orca di Bolmong.
“Berita dan videonya telah menyebar dan viral, termasuk di group kami,” tandasnya. (len)