BOLMONG– Konflik antar kampung melibatkan Desa Toruakat dan Pusian, Kecamatan Dumoga Timur, sejak 5 September lalu, membuat sebagian warga dua desa mengungsi.
Mereka yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak, serta lansia. Rumah dan sebagian harta benda mereka tinggalkan meski ratusan pasukan pengamanan dari aparat kepolisian sudah bersiaga.
Warga Toruakat banyak mengungsi ke sejumlah desa di Kecamatan Lolayan dan ke Kotamobagu. Sedangkan warga Pusian mengungsi ke sejumlah desa lainnya di wilayah Dumoga Bersatu.
Tawuran antar kampung (Tarkam) yang masih terus terjadi hingga Senin (7/10/2019) dini hari tadi, membuat ratusan anak di dua desa tak bisa bersekolah.

Aparat kepolisian nampaknya sudah harus mengambil langkah tegas untuk warga dua desa yang masih mengabaikan imbauan polisi dan pemerintah. Pasalnya, jika tarkam terus berlarut, akan makin banyak kerugian timbul.

Saat ini Polres Kotamobagu sudah menerjunkan sekira 200 Personil untuk menjaga dua desa. Termasuk para Perwira juga siaga di sana.
Polres Kotamobagu didukung Brimob dan TNI siaga di perbatasan kedua desa.
“Harapan kita konflik ini segera diakhiri. Warga bisa damai dan rukun lagi. Soal tindak pidana yang menjadi pemicu konflik, percayakan kepolisian menanganinya,” kata Wakapolres Kotamobagu, Kompol Efendy Tubagus. (mg2/zha)