
BOLTIM– Air bersih menjadi kebutuhan krusial bagi warga Buyat bersatu, Kecamatan Kotabunan saat ini. Betapa tidak, hampir setiap hari warga Buyat mengeluhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Buyat mengalami krisis air bersih. Warga susah mendapatkan pasokan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari,” ungkap Sangadi Buyat Barat, Erni Modeong.
Sehingga kata dia, instansi terkait harus mencarikan solusi. Apalagi penampungan air bersih dibangun 2016 lalu, tidak mampu mensumplai air bersih ke semua warga. “Proyek yang menelan dana kurang lebih Rp2,5 miliar tidak dapat memenuhi kebutuhan air di desa kami,” sebut Modeong.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Boltim, Sahrul Abdul Muis mengatakan, penampungan air bersih di Buyat cukup untuk mensunplai air bersih ke warga. Hanya saja debit air yang masuk sangat sedikit, sehingga air mengalir ke bak penampungan terbatas.
“Tapi kami akan berusaha di 2018 semua air bersih di Boltim, termasuk di Buyat bersatu akan berjalan optimal,” kata Muis. (pgs)