KOTAMOBAGU– Ketua DPD II Golkar Kotamobagu Djelantik Mokodompit, salah satu orang terakhir yang masih berdiskusi panjang dengan Aditya Anugrah Moha atau ADM, sehari sebelum anggota Komisi XI DPR RI tersebut terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilancarkan Komisi Pemberantasan Korupsi 7 Oktober dinihari lalu.
Mereka berdua bertemu dan diskusi 5 Agustus lalu di ruang kerja ADM, lantai 14, gedung Senayan. Dari beberapa pokok atau materi yang didiskusikan, langkah politik jelang Pilwako Kotamobagu 2018 ikut mereka bahas secara serius.
Hal itu diungkapkan Djelantik Mokodompit kepada wartawan di ruang kerjanya, kantor DPRD Kotamobagu, Senin (9/10/2017).
“Dia (ADM) sempat katakan mau maju saja Pilwako Kotamobagu berpasangan dengan saya jika memang saya tidak ada pasangan atau belum ada pasangan. Itu kami bahas serius saat itu,” kenang Djelantik.
Djelantik melihat ungkapan ADM saat itu sangat serius.
“Golkar di Kotamobagu kan bisa mengusung sendiri tanpa koalisi. Dia bilang kalau begitu kader golkar saja yang berpasangan,” ucap Wakil Ketua DPRD Kotamobagu ini.
Hal itu pula yang disesali Djelantik pascaterjadinya OTT oleh KPK kepada ADM. Karena menurut Djelantik, mereka sudah berdiskusi panjang dan serius terkait dengan momentum Pilwako Kotamobagu 2018 mendatang.
“Karena sudah begini, kita doakan saja agar dia kuat hadapi masalah ini. Soal pilwako, kita ada plan lain setelah adanya kasus ini,” pungkasnya. (ttm/vdm)
