KOTAMOBAGU– Penyalahgunaan obat di kalangan remaja kian marak di sejumlah daerah. Terbaru, beredar di media sosial bagaimana seorang anak remaja Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengonsumsi obat jenis PCC dengan dosis tinggi yang mengakibatkan kegilaan hingga kematian.
Tak inngin kasus seperti itu terjadi di Kotamobagu, Walikota Tatong Bara langsung mengeluarkan imbauan bagi seluruh warga Kotamobagu untuk mengantisipasi beredarnya obat tersebut.
“Ditujukan kepada bapak/ibu, orang tua, dan seluruh masyarakat Kotamobagu Agar dapat mengawasi putra putrinya daru bahaya obat PCC. Obat ini sedang marak di kalangan anak muda, pelajar dan mahasiswa di luar sana.Sangat membahayakan, dan karena itu mari kita jaga putra putri tercinta kita,” imbau Tatong melalui rilis yang diteruskan oleh Dinas Kominfo kepada Kronik Totabuan, Jumat (15/9).
Peran semua kalangan terutama guru, dan orang tua sangat diperlukan untuk mengantisipasi dan mengawasi.
“Diharapkan semua pihak baik guru, masyarakat, lebih khusus orang tua agar dapat mengawasi keberadaan dan memantau kondisi putra putrinya setiap saat. Mulai dari lingkungan keluarga, di sekolah maupun di tengah masyarakat. Efek obat PCC ini berbahaya sekali, bisa bikin penggunanya tidak sadarkan diri, berhalusinasi berkepanjangan, bahkan sampai bikin nyawa hilang,” katanya.
Tatong meminta agar mata rantai peredaran obat yang membahayakan jiwa ini, bisa ditangani dan tidak sampai masuk ke wilayaj Kotamobagu. Dia berharap aparat keamanan dan instansi terkait lainnya bisa mendeteksi sejak dini supaya tidak masuk Kotamobagu.
“Segera laporkan siiapa saja yang diketahui membawa, mengedarkan, dan menggunakan obat PCC ini kepada aparat yang berwajib. Saya minta kita semua proaktif,” pungkasnya. (rez/rab)
