KRONIK TOTABUAN – Nuansa penuh khidmat dan semangat kebangsaan selimuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kali ini.

Upacara peringatan HSN kolaborasi Pemkab Bolmong dan Kemenag Bolmong tahun 2024 ini, dipenuhi lautan santri, guru, pejabat pemerintah, dan sejumlah masyarakat
Kegiatan ini pun berlangsung dengan khidmat, membawa pesan mendalam tentang perjuangan, pengabdian, dan kontribusi santri bagi bangsa.
Peringatan Upacara Hari Santri yang perdana digelar oleh Pemkab Bolmong kali ini mengusung tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, yang menggambarkan tekad kuat kalangan santri untuk terus menjaga kemerdekaan, memperkuat identitas nasional, dan berperan aktif dalam membangun peradaban global yang berkeadaban, damai, dan berkemajuan.
Bupati Bolaang Mongondow Yusra Alhabsy bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan tersebut.
Dalam amanatnya, Bupati Yusra menyampaikan pesan Menteri Agama Republik Indonesia, yang menekankan pentingnya peran santri di masa kini — tidak hanya sebagai penjaga nilai-nilai keagamaan dan moral bangsa, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi bagi kemajuan teknologi, pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan.
“Santri bukan hanya penjaga akidah, tetapi juga penggerak peradaban. Di era digital seperti sekarang, santri harus adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai luhur Islam,” ujar Bupati dalam amanatnya.
Upacara dimulai dengan pengibaran Bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan hening cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Suasana semakin haru ketika seluruh peserta berdiri tegap, menundukkan kepala dalam keheningan, mengenang pengorbanan para ulama dan santri yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Momen bersejarah itu kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Resolusi Hari Santri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow, H. Shabri Makmur Bora, S.Ag., M.Pd. Dalam pembacaannya, Kakan Kemenag menegaskan kembali semangat jihad kebangsaan para santri, serta komitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga persatuan, moderasi beragama, dan kemajuan bangsa.
“Resolusi Hari Santri adalah pengingat bagi kita semua bahwa santri memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga keutuhan bangsa. Santri harus tampil di garda terdepan, menjadi penyejuk di tengah perbedaan, dan menjadi pelopor nilai-nilai moderasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar H. Shabri Makmur Bora penuh semangat.
Rangkaian upacara juga diwarnai dengan penampilan barisan santri, ormas Nahdlatul Ulama, Ansor-Banser, Fatayat NU, Kepala KUA, para guru madrasah, serta jajaran pejabat Forkopimda dan OPD Pemkab Bolmong. Keterlibatan lintas elemen ini menjadi simbol kuat kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai keagamaan sekaligus kebangsaan.
Sebagai penutup, seluruh peserta dengan penuh semangat menyanyikan Mars Subhanul Wathon dan Mars Santri, lagu yang menggugah semangat nasionalisme dan kebanggaan akan identitas santri. Suara lantang peserta menggema di halaman kantor bupati, menciptakan suasana haru sekaligus membangkitkan semangat perjuangan.
Upacara Hari Santri Nasional 2025 di Bolaang Mongondow tidak hanya menjadi peringatan tahunan, melainkan momentum untuk menguatkan sinergi antara Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah, dalam upaya membangun generasi santri yang unggul, berkarakter, serta mampu menjadi teladan di tengah masyarakat.
Melalui semangat Hari Santri, nilai-nilai keislaman dan kebangsaan diharapkan terus menyatu, membawa santri sebagai kekuatan moral yang turut mengawal arah pembangunan bangsa menuju peradaban dunia yang berkeadaban, maju, dan bermartabat.
“Hari Santri bukan sekadar perayaan seremonial. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk meneladani semangat perjuangan para santri terdahulu — semangat yang penuh cinta tanah air, keteguhan iman, dan pengabdian tanpa batas kepada bangsa dan negara,” tutup Bupati Yusra Alhabsy.(Len)





Discussion about this post