JAKARTA– PDI Perjuangan akan mengembangkan tim siber hingga ke tingkat ranting. Tim siber itu berfungsi memerangi berita hoaks atau bohong yang beredar di media sosial ( medsos).
Hal itu merupakan salah satu hasil keputusan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali.
” Tim siber PDI Perjuangan merupakan keputusan dari Kongres ke-V di Bali akan dikembangkan sampai tingkat ranting. Untuk mengawal penyebaran-penyebaran hoaks dan ujaran kebencian,” kata Politisi Senior PDI Perjuangan Aria Bima dalam acara Sosialsiasi 4 Pilar Kebangsaan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (13/8) malam.
Aria Bima melanjutkan, tim siber PDI Perjuangan nantinya akan memberikan pemahaman kepada para pegiat media sosial tentang tata cara menggunakan medsos secara bijak. Selama ini banyak masyarakat yang tidak tahu tentang berita yang beredar di medsos dan mereka hanya ikut-ikutan menyebarkan berita yang mereka terima tanpa melakukan filter.
Masyarakat pun tidak mengetahui dampak dari penyebaran berita bohong tersebut.
“Maka tugas dari PDI Perjuangan dengan semangat persatuan ini menyampaikan kepada masyarakat. Misalnya ada yang meng-upload sentimen-sentimen kepada PDI Perjuangan untuk kali ini satu, dua, tiga kali tidak langsung laporkan,” ujarnya.
“Tapi, harus kita tegur. Tolong itu dihapus. Kalau tidak Anda melanggar UU ITE. Kita kedepankan dulu aspek kebersamaannya. Kalau dia masih nekat meng-upload berita hoaks atau bohong ya kita laporkan,” lanjut Bima.
Oleh karena itu, lanjut Bima, diperlukan pemahaman tentang penggunaan kecanggihan teknologi secara bijak dari tingkat bawah.
“PDI Perjuangan berusaha bagaimana media sosial menjadi narasi yang memberikan penguatan faktor harmonisasi sosial di masyarakat,” katanya.
“Jangan sampai ruang publik di media sosial menjadi bagian dari kelompok yang memberikan penguatan pada disintegrasi bangsa dalam bentuk sentimen-sentimen sosial dan itu sangat berbahaya,” lanjutnya. (*)
Sumber: gesuri.id