Jakarta– Bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Roya Rahmani mengaku berdiskusi perihal kemungkinan peningkatan hubungan perdagangan dua negara ke depannya.
Menurut Rahmani, Afghanistan adalah negara pascakonflik yang sedang tumbuh dan berusaha berkembang sehingga diharapkan masuknya banyak investasi, terutama dari Indonesia sebagai negara di Asia yang memiliki hubungan dagang terbesar dengan Afghanistan.
“Afghanistan adalah salah satu negara di Asia Tengah yang memiliki hubungan dagang terbesar dengan Indonesia. Tetapi, masih ada peluang yang lebih besar antarkedua negara. Afghanistan adalah negara pascakonflik yang ekonominya sedang tumbuh sehingga memiliki peluang untuk investasi yang lebih besar,” kata Rahmani di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (18/10).
Oleh karena itu, secara tidak langsung dalam pembicaraannya dengan Wapres JK menyinggung perihal potensi investasi Indonesia ke Afghanistan. Sebagaimana diberitakan, Indonesia-Afghanistan sepakat untuk menjajaki kemungkinan peningkatan nilai perdagangan ke depan dengan target untuk mencapai US$ 200 juta pada 2016–2017.
Kemudian, dalam lima tahun terakhir nilai perdagangan antardua negara memang positif, dengan fluktuasi tinggi dan surplus bagi Indonesia, yaitu tertinggi mencapai US$ 77 juta pada tahun 2014. Meskipun menurun di tahun 2015 menjadi US$ 36,56 juta.
Sumber: BeritaSatu.com