
KOTAMOBAGU– Cristian Pondaag, 7, bocah asal Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu sejak 8 November lalu. Bocah ini menderita penyakit hidrosefalus sejak lahir.
Keberadaan ayah Cristian, Hanny Pondaag, 37, yang hanya kerja serabutan cukup memprihatinkan. Tak punya biaya pengobatan Cristian. Hal itu mengunggah banyak pihak untuk ikut membantu. Bahkan RSUD Kotamobagu atas perintah Walikota Kotamobagu Tatong Bara, menggratiskan biaya pengobatan Cristian selama bocah itu dirawat di RSUD tersebut.
Penyakit Cristian termasuk berbahaya. Namun tidak banyak orang tahu apa penyebab penyakit yang bisa juga terjadi kepada orang dewasa ini.
Menurut Humas RSUD Kotamobagu, Gunawan Ijom, hidrosefalus terjadi karena penumpukan cairan dalam otak yang mengakibatkan meningkatnya tekanan pada otak. Cairan serebrospinal mengalir melalui ventrikel dan menggenangi otak dan tulang belakang. Tekanan cairan serebrospinal terlalu banyak membuat jaringan otak akan rusak dan menyebabkan gangguan dalam fungsi otak.
“Penyebab utamanya karena terjadi penyumbatan yang mencegah cairan serebrospinal mengalir normal, terjadi penurunan kemampuan pembuluh darah untuk menyerapnya, otak ikut memproduksi kelebihan cairan tersebut,” ujar Gunawan di kantornya, Senin (11/12/2017).
“Namun dalam beberapa kasus, penyakit ini juga bisa menimpa bayi yang belum dilahirkan. Penyebabnya adalah cacat bawaan di mana tulang belakang tidak menutup, kelainan genetik, adanya infeksi tertentu yang terjadi selama kehamilan, misalnya virus rubella,” bebernya.
Sedangkan kepada orang dewasa, kata Gunawan, hidrosefalus terjadi karena infeksi yang berhubungan dengan otak seperti meningitis, cedera kepala, pendarahan dari pembuluh darah di otak, dan pernah menjalani operasi otak,” sebutnya.
Gunawan menambahkan, meski diketahui penyakit ini sulit diobati, namun harapan sembuh masih bisa didapat.
“Kita doakan untuk kesembuhan bocah Cristian. Penyakit ini bawaan sejak lahir. Namun semoga dengan perawatan yang intens kita berharap penyakit pasien ini bisa sembuh,” pungkasnya. (rez)