KOTAMOBAGU– Pemilihan kontingen Kotamobagu yang akan berangkat ke Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Aceh, dipertanyakan sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Pasalnya, selama ini tidak jelas seleksi digelar kapan dan indikatornya apa agar bisa terpilih. Yang menjadi pertanyaan mereka juga, kenapa sebagian kontingen yang selama ini lebih dikenal sebagai pengusaha terpilih.
“Ada pemilik optik, ada pengusaha jasa ATK, ada juga dirigen musik bambu yang dipilih jadi peserta Penas KTNA. Mereka itu kelompok tani dari mana? Apakah selama ini aktivitas mereka atau konsentrasi mereka di pertanian atau nelayan? Hanya memang kami tahu mereka itu dekat dengan pejabat. Mungkin itu alasan mereka dipilih,” ujar sejumlah pengurus Gapoktan minta nama mereka dirahasiakan, Rabu (3/5).
Para pengurus Gapoktan ini juga curiga, seleksi untuk kontingen Penas KTNA sengaja tidak digelar transparan agar mudah bagi pengambil kebijakan memasukkan kerabat mereka.
“Dari dulu permainan begini. Biar bukan gapoktan, diberangkatkan ke Penas karena orangnya pejabat A atau orang dekat pemimpin. Penas KTNA harusnya momentum bagi pemerintah untuk mengapresiasi petani Kotamobagu,” ujar sumber.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu Hardi Mokodompit menolak disalahkan atas masalah ini. “Tanya ke pengurus KTNA Kotamobagu. Kami hanya memfasilitasi. Kalau banyak tidak sesuai, berarti pertanyakan kredibilitas penguris KTNA,” kata Hardi.
Hingga berita ini ditayangkan, Ketua KTNA Kotamobagu Felly Paputungan belum berhasil dikonfirmasi. Pun saat didatangi di kediamannya di Matali, bersangkutan tidak ada. (rez)