BOLMONG– 16 Maret 2020 lalu, RSUD Datoe Binangkang ditetapkan sebagai RS rujukan penunjang Covid-19. Penetapan itu berdasarkan SK Gubernur Sulut Olly Dondokambey Nomor 102 Tahun 2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penunjang Untuk Penanggulangan Penyakit Infeksi Tertentu Atau Emerging Covid-19.
Penetapan tersebut langsung disambut dengan persiapan serius oleh Pemkab Bolmong dan manajemen RSUD Datoe Binangkang.
Direktur RSUD Datoe Binangkang dr. Debby Cintia Dewi Kulo menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan seluruh prosedur penanganan pasien yang terkena Covid-19.
“Jauh hari sebelum RSUD Datoe Binangkang ditetapkan sebagai RS Rujukan Penunjang, kami sudah menyiapkanya. Mulai dari ruang isolasi pasien, dan Alat Pelindung Diri (APD), Alat pembantu pernafasan (Ventilator), maupun alat-alat medis lainnya,” ujar Debby, Kamis (2/4/2020).
Ia mengakui bahwa pihaknya telah menerima juga APD bantuan dari Pemprov Sulut.
“APD sudah ada, semuanya bantuan dari Pemprov. Ada 55 paket. 5 paket lengkap, dan sisanya hanya bajunya saja. Kami mengakui memang hampir semua RS ketersediaan APD memang terbatas. Tapi secara umum kami sangat siap melayani jika ada pasien Covid-19,” ungkapnya.
Selain itu, guna menghindari penyebaran virus Korona atau Covid-19, RSUD Datoe Binangkang juga telah meniadakan jam berkunjung bagi pasien.
“Ditiadakanya jam besuk pasien merupakan upaya pencegahan penyebaran virus Korona dan upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit. Pasien yang berada di ruang rawat inap, rawat jalan dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) hanya didampingi penjaga pasien maksimal satu orang, dan wajib mengenakan kartu jaga pasien, serta wajib mengikuti protokol pemeriksaan kesehatan setiap masuk dan keluar RS,” kata Debby.
Kesiapan RSUD Datoe Binangkang menangani pasien Covid-19 juga sudah dilaporkan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk kepada Gubernur Sulut saat rapat virtual.
Sebelumnya, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyatakan, Pemkab Bolmong sudah menyiapkan anggaran tak terbatas (unlimited) untuk menangani penyebaran dan pencegahan Covid-19.
“Anggaran berapapun kita telah siapkan. Untuk awal sudah disiapkan pengadaan APD sebanyak 2.000 set. Sudah termasuk masker dan rapid test sesuai dengan kebutuhan Dinkes dan rumah sakit. Jadi kita tak main-main,” kata Yasti. (len)
