KOTAMOBAGU– Dua anggota DPRD Kotamobagu dari daerah pemilihan (Dapil) Kotamobagu Selatan, Meiddy Makalalag dan Muliadi Paputungan, menggelar reses di Desa Bungko, Minggu (13/5/2018), tadi malam.
Dua legislator muda ini turut memboyong beberapa perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi mitra mereka di DPRD. Tujuannya agar aspirasi yang disampaikan masyarakat ikut pula didengar langsung oleh SKPD terkait.
Kepala desa, jajaran pengurus Badan Permusyarawatan Desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Desa Bungko hadir menyampaikan aspirasi mereka kepada Meiddy dan Muliadi.
Meiddy dan Muliadi selain mendengar aspirasi masyarakat, keduanya juga memaparkan kinerja mereka sepanjang 2017- 2018 untuk dijadikan bahan evaluasi oleh masyarakat.
“Jadi reses tak melulu soal turun menyerap aspirasi, tetapi juga sekaligus momentum untuk evaluasi kinerja kami sebagai anggota DPRD. Kalau memang dirasa kami tidak kerja atau belum maksimal, silakan masyarakat sampaikan dan beri kami kritik,” ujar Meiddy dan Muliadi dalam kata pengantar mereka.
Pada reses tadi malam, masyarakat Bungko secara umum menyampaikan beberapa hal. Mulai dari perbaikan talud, normalisasi sungai Kope, peningkatan jalan desa, kelangkaan elpiji 3 Kg, pemasangan traffic light di persimpangan Bungko dan belum maksimalnya pelayanan air bersih oleh pemerintah.
“Harapan kami apa-apa yang terungkap di reses malam ini bisa diperjuangkan oleh Pak Meiddy Makalalag dan Muliadi Paputungan,” kata Syafrudin Paputungan, tokoh masyarakat Bungko.
“Selama ini kedua wakil kita di DPRD Kotamobagu ini sudah cukup maksimal memperjuangkan kepentingan masyarakat di Bungko dan Kotamobagu Selatan pada umumnya. Karena itu kami berharap apa-apa yang aspirasi malam ini kembali bisa diperjuangkan,” katanya.
Mendengar berbagai aspirasi tersebut, Meiddy Makalalag yang duduk di Komisi II DPRD Kotamobagu memberi jaminan beberapa aspirasi masyarakat bisa langsung ditindaklanjuti tahun ini juga.
“Perbaikan Talud, saya dan Pak Muliadi memberi jaminan di APBD Perubahan tahun ini, itu prioritas untuk kami anggarkan. Sedangkan aspirasi lain, kami segera berkoordinasi dengan instansi teknis supaya segera ditindaklanjuti. Termasuk soal peningkatan jalan desa, normalisasi sungai Kope dan pelayanan air bersih,” ujar Meiddy.
Terkait dengan permintaan pemasangan traffic light di persimpangan Bungko dan kelangkaan elpiji 3 Kg jelang Ramadan, Muliadi Paputungan menegaskan akan menindaklanjuti itu.
“Soal traffic light, itu ada di Dinas Perhubungan yang menjadi mitra saya di Komisi III. Saya akan bawa aspirasi ini untuk diperjuangkan. Sebab memang arus kendaraan di jalur ini sudah padat dan rawan lakalantas. Kelangkaan elpiji, kami akan usulkan agar lintas komisi DPRD dan SKPD terkait untuk menanyakan langsung ke Pertamina soal kuota dan masalah distribusi di Kotamobagu. Biar jelas dan masyarakat tidak resah,” pungkasnya. (zha)