BOLMONG– Musibah ambruknya tambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Selasa (26/2/2019), menyebabkan korban jiwa, luka-luka dan masih puluhan belum ditemukan.
Peristiwa itu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Termasuk bagi korban penambang asal Desa Mopusi dan Tanoyan Selatan.
Baca Juga: Tambang Maut Bakan: Ini Nama 20 Korban Selamat dan 8 Meninggal Dunia
Informasi dirangkum, khusus penambang tradisional dari dua desa terdapat 12 orang yang diperkirakan terjebak dalam tumpukan batuan yang ambruk, di Lokasi Busa tersebut.
Salah satu keluarga korban, Su Tampoy dari Desa Mopusi mengatakan, enam orang yang berasal dari desanya yakni, Erwin, Rusli Asiking, Arman Andup, Elan, Ono dan Hendra.
“Mereka bekerja di lokasi itu dan sampai saat ini belum ada kabar,” ungkap Su yang mengaku satu dari lima korban adalah suami dari anaknya.
Senada dikatakan Kepala Desa Tanoyan Selatan, Urip M Detu. Warga desanya yang menjadi korban masih ada 6 orang.
“Kalau dari Tanoyan Selatan ada 5 orang, satunya warga Desa Ongkaw, Minahasa Selatan, tapi sudah lama bersama keluarganya di Desa Tanoyan Selatan jadi sudah menjadi juga seperti warga desa saya. Jadi jumlahnya 6 orang semua,” ujar Urip, Minggu (3/3/2019).
6 korban dari Tanoyan Selatan yakni Edi Manggo, IL, Aping Tulong, Ju, Hajini Mokodompit dan Sul Mokoagow.
Upaya evakuasi masih terus dilakukan tim SAR Gabungan dengan mengerahkan 1 ekskavator untuk membuka goa dan jalur evakuasi korban. (ahr)