Jakarta – Figur Casemiro dinilai sebagai salah satu contoh ideal pemain untuk posisi gelandang bertahan. Namun, pemain Real Madrid itu mengakui bahwa awalnya dia ingin menjadi seorang penyerang.
Casemiro meraih banyak sukses dengan posisi gelandang bertahan. Dia menjadi pemain penting bagi Real Madrid dan timnas Brasil. Dia juga pernah menjadi pilar Porto dan Sao Paolo.
Gaya bermain Casemiro sebagai gelandang bertahan sangat khas. Dia kuat dalam duel satu lawan satu dan marking. Distribusi bolanya juga cukup bagus. Casemiro juga punya naluri mencetak gol dari sepakan jarak jauh.
Sejak bermain untuk Porto pada tahun 2014, Casemiro ridak pernah absen mencetak gol setiap musimnya di level klub. Rupanya, ada satu rahasia di balik catatan ini yakni: Casemiro memulai karir sebagai penyerang.
Transformasi Casemiro Sebagai Gelandang Bertahan
Casemiro mengatakan bahwa pada awal karirnya, dia bermain sebagai penyerang tengah. Posisi itulah yang hendak dimainkan oleh Casemiro saat menjalani seleksi bersama tim junior Sao Paolo beberapa tahun silam.
“Saya tiba di Sao Paulo ketika saya berusia 11 atau 12 tahun, dan ada 300 orang. Itu adalah uji coba dan mereka akan memilih 50 pemain,” ucap Casemiro dalam sebuah wawancara dengan Movistar +.
Casemiro punya fisik yang prima dan dinilai cocok sebagai penyerang. Namun, ketika itu ada terlalu banyak pemain yang ingin jadi penyerang. Casemiro kemudian berpikir ulang untuk ikut seleksi sebagai penyerang.
“50 orang mengangkat tangan [untuk jadi penyerang]. Saya turunkan tangan, ada banyak kompetisi. Dia [pelatih] kemudian bertanya siapa yang nomor 10 [playmaker] dan ada 50 lainnya dengan tangan terangkat.”
“Lalu dia bertanya siapa gelandang bertahan dan delapan pemain yang mengangkat tangan dan saya berkata, ‘saya, saya gelandang bertahan’,” kata Casemiro.
Ngotot Tidak Ingin Jadi Penyerang
Pelatih Sao Paolo sebenarnya ingin Casemiro tetap bermain sebagai penyerang pada seleksi tersebut. Sebab, dia sudah cukup tersohor dengan kemampuannya pada level junior untuk menjadi juru gedor gawang lawan. Namun, Casemiro ngotot ingin menjadi gelandang bertahan saja.
“Mereka bersikeras bahwa saya dididik untuk menjadi penyerang, tetapi saya bersikeras bahwa bukan itu keinginan saya, saya adalah gelandang bertahan dan begitulah semuanya dimulai,” ucap pemain 27 tahun.
Pada akhirnya, Casemiro meraih sukses besar sebagai gelandang bertahan. Casemiro membawa Brasil juara Piala Dunia U-20. Di level senior, Casemiro memberikan gelar juara Copa America 2019. Untuk Real Madrid, Casemiro memberikan empat gelar juara Liga Champions.(*)
Sumber : bola.net