OTOMOTIF – Karier balap Rio Haryanto di Formula 1 terancam berakhir. Peluang comeback semakin menipis setelah Pertamina yang selama ini mendukung karier balapnya memutuskan untuk tidak lagi menjadi sponsor di musim depan. “Iya, begitu,” kata Rio singkat melalui pesan WhatsApp, Jumat, 30 Desember 2016, kemarin.
Pagi ini, Rio bersama kedua orang tuanya sedang berada di Mekah untuk menjalankan ibadah umrah. Rombongan ini juga disertai sejumlah karyawan PT Solo Murni, perusahaan milik orang tua Rio yang memproduksi alat tulis merek Kiky. Rio sendiri belum memastikan langkah apa yang akan diambil untuk kelanjutan kariernya di dunia balap singgle seater.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Persero Wianda Pusponegoro menjelaskan tenggat yang diberikan salah satu tim F1 tidak bisa dipenuhi Pertamina. “Dalam beberapa bulan terakhir, kami melakukan penjajakan dengan salah satu tim F1 namun tidak mencapai kesepakatan hingga batas waktu yang diberikan,” kata Wianda
Menurut Wianda, pemberian sponsor harus melalui mekanisme yang baik. Dari review, legal, administratif, hingga persetujuan manajemen. “Proses internal yang kami jalankan perlu waktu dan sepertinya belum sesuai dengan tenggat yang diminta tim terkait,” ujar Wianda.
Hingga saat ini, masih tersedia tiga kursi di balap F1 musim depan. Satu kursi dari tim Sauber, dan dua kursi dari Manor Racing. Beberapa waktu lalu, Rio berharap dapat membela Sauber karena dianggap memiliki resources yang lebih lengkap dibanding Manor Racing. Menurut Rio, resources lengkap ini menjadi modal besar bagi sebuah tim untuk bisa tampil lebih kompetitif di balap F1. Sayang, keinginan Rio untuk membela Sauber kandas karena sponsor.
Nama Rio Haryanto menjadi begitu populer sepanjang 2016 ini. Pembalap kelahiran Surakarta 23 tahun silam ini menjadi orang Indonesia pertama yang berkiprah di balap F1 bersama tim Manor Racing.
Sumber: Tempo.co