Jakarta – Debat capres yang akan diikuti oleh Jokowi – Ma’ruf Amin dan Prabowo – Sandiaga nanti malam, 17 Januari 2019 di Bidakara, Jakarta, akan menghadirkan enam panelis. Tema debatnya adalah hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme.
Para panelis adalah tokoh-tokoh yang tak asing bagi publik di bidang sesuai tema debat. Berikut adalah para panelis:
Agus Rahardjo
Agus Rahardjo adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan masa bakti 2015 hingga 2019. Agus adalah insinyur teknik sipil. Nama Agus mulai terkenal sejak karirnya melonjak di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Selama menjabat sebagai Ketua Komisi anti rasuah, pria asal Magetan, Jawa Timur, kelahiran 1956 itu menangani sejumlah kasus korupsi besar seperti kasus e-KTP yang menjerat mantan Ketua DPR Setya Novanto dan kasus korupsi proyek Meikarta.
Ahmad Taufan Damanik
Lelaki kelahiran 29 Juni 1965 itu Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2017-2020. Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara itu dikenal fokus pada persoalan hak asasi manusia sejak membentuk Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP) pada 1986.
Bivitri Susanti
Perempuan 5 Oktober 1974 ini ahli hukum tata negara. Ia salah satu pelopor pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu juga sempat menjabat Direktur Eksekutif PSHK pada periode 2003 hingga 2007.
Margarito Kamis
Margarito ahli hukum tata negara kelahiran Ternate, Maluku Utara. Kelahiran 1 Januari 1965 ini pernah menjadi Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara di era Yusril Izha Mahendra, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Hikmahanto Juwana
Lelaki kelahiran 23 November 1965 ini guru besar hukum internasional dari Universitas Indonesia. Ia mendirikan Indonesia Society of International Law (ISIL) pada 2002. Hikmahanto tak asing dengan debat capres. Ia salah satu moderator untuk debat Pilpres pada 2014.
Bagir Manan
Bagir Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia pada periode 2001 hingga 2008. Pria kelahiran 6 Oktober 1941 ini Ketua Dewan Pers selama dua periode, yakni pada 2010 hingga 2016. Bagir mendapatkan gelar doktoralnya di Universitas Padjajaran, Bandung pada 1990.
Sumber : Tempo